Kementerian PUPR dan Bank Dunia Tinjau PDAM Tirta Terubuk di Bengkalis
RIAU24.COM - BENGKALIS - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama Bank Dunia atau World Bank mengidentifikasi usulan pembangunan sarana dan prasarana Perusahaan Umum Daerah (Perumda) atau PDAM Tirta Terubuk Bengkalis soal usulan proyek yang diajukan dengan didukung pinjaman dari Bank Dunia.
Identifikasi ini dilakukan juga menyusul Kabupaten Bengkalis termasuk salah satu peserta dalam program Regional Durolis PAM dan peran PDAM Bengkalis sudah maksimal.
"Kita kemari melakukan penjajakan kira-kira apa yang bisa meningkatkan kinerja PDAM Bengkalis. Kalau kita lihat disini banyak IPA yang tidak berfungsi bisa saja disebabkan oleh kesalahan proses atau operasional maintenance nya. Ini yang akan kita lakukan agar bisa berfungsi kembali,"kata Zikra, salah satu peninjau dari Direktorat Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (PAM) Direktorat Cipta Karya Kementerian PUPR RI kepada sejumlah wartawan, Rabu 31 Juli 2019 petang kemarin.
Peninjauan itu, juga didampingi Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Terubuk Bengkalis, Jufrizal, S.E, Zikra juga belum bisa menyimpulkan hasil dari penjajakan tersebut. Karena masih awal dan pihaknya juga menekankan pada komitmen Pemerintah Daerah (Pemda) sesuai dengan amanat undang-undang bahwa pembinaan ada pada Pemda.
"Kami masih lakukan penjajakan awal usulannya seperti apa dan kita juga memerlukan komitmen dari Pemda. Ada kebijakan tarif dan investasi pendamping Pemda juga harus ada bukan hanya dari pusat,"ungkapnya.
Zikra berharap realisasi usulan ini bisa terlaksana tahun 2020 mendatang, akan tetapi tergantung dari kesiapan PDAM Tirta Terubuk Bengkalis, dikarena dokumen perencanaannya dari daerah, data harus jelas, atau Rencana Anggaran Biaya RAB-nya juga harus memenuhi kaedah teknis.
Kemudian kebijakan tarif dari Pemda juga harus ada karena Dana Daerah Urusan Bersama (DDUB) sekitar 60 persen dari dana pusat atau Bank Dunia sedangkan 40 persen dari dana Pemda.
"Pemda juga harus memiliki kontribusi karena jangan sampai yang dibangun akan sia-sia atau mangkrak dan tidak dimanfaatkan oleh masyarakat secara maksimal,"pungkasnya.***
R24/phi/hari