Trump Sindir Ledakan Rudal Rusia: Teknologi AS Lebih Maju
RIAU24.COM - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyendiri soal insiden ledakan dalam uji coba rudal Rusia dengan teknologi nuklir. Ledakan di situs militer di wilayah Arkhangelsk itu telah menewaskan lima ahli nuklir Moskow.
"Amerika Serikat belajar banyak dari ledakan misil yang gagal di Rusia. Kami memiliki teknologi yang serupa, meskipun lebih maju. Ledakan 'langit runtuh' Rusia membuat orang khawatir tentang udara di sekitar fasilitas, dan jauh di luar. Tidak baik!," kata Trump yang dikutip dari akun Twitter-nya, @realDonaldTrump, Selasa (13/8/2019).
Kepala Badan Atom Rusia (Rosatom), Alexey Likhachev, mengonfirmasi pada hari Senin bahwa lima karyawan Rosatom meninggal dalam ledakan di wilayah Arkhangelsk saat ambil bagian dalam uji coba persenjataan baru. Dia mengklaim bahwa pekerjaan pada senjata itu akan selesai.
"Kami telah memberikan penghormatan terakhir kepada rekan-rekan kami yang meninggal secara tragis selama pengujian produk khusus baru. Mereka tetap setia sampai akhir yang pahit dan mereka meninggal sebagai pahlawan sejati," kata Likhachev, dikutip situs Rosatom.
"Orang-orang seperti ini adalah kebanggaan negara kami dan bidang nuklir. Pekerjaan kami selanjutnya pada potongan-potongan persenjataan baru, yang tentunya akan selesai, akan menjadi penghargaan terbaik bagi mereka. Kami akan memenuhi pesanan Tanah Air kami, keamanannya akan dijamin," ujar Likhachev yang dilansir Sputniknews.
Kepala Rosatom tersebut mencatat bahwa tiga karyawan yang terluka selama ledakan menerima bantuan medis terbaik, dan menyuarakan harapan bahwa mereka akan pulih dengan cepat.