Soal UAS Singgung Salib, Aherson Minta Jangan Diperuncing
RIAU24.COM - Ketua komisi V DPRD Riau Aherson meminta masalah yang menimpa Ustadz Abdul Somad (UAS) yang menyinggung salib agar tidak diperuncing dan dibesar-besarkan. Sebab menurutnya masalah tersebut tidak zamanya untuk permasalahkan.
"Kita berharap masalah ini tidak diperuncing dan dibesarkan soalnya tidak zamanya untuk saling membenci. Mari kita saling menjaga toleransi antar agama masing-masing. Soal bahasa miring terkait agama tertentu dapat dicontoh nenek moyang kita dulu yang menganut paham berbeda tapi tidak berkelahi,"katanya. Selasa 20 Agustus 2019.
Jadi lanjut politisi Demokrat Riau ini mari menjalakan ibadah sesuai dengan kepercayaan masing-masing. Dan jauhi sifat saling membenci antar sesama warga Indonesia. Sebab masalah agama ini adalah urusan pertanggung jawaban umat kepada sang Penciptanya.
Sementara itu hal yang sama juga disampaikan Ketua DPW PKB Riau Abdul Wahid yang menilai tidak ada yang salah dengan ceramah ustaz Abdul Somad (UAS) yang menyinggung soal Salib. Menurutnya pidato yang disampaikan UAS itu berlangsung di ruangan tertutup yang ketika itu UAS memberikan penjelasan kepada masyarakat yang ragu akan simboli itu.
"Tidak ada yang salah, beliau ceramah di ruangan tertutup. Dan UAS memberikan penjelasan yang diragukan masyarakat dan beliau menjawabnya karena kewajiban seseorang yang tahu, " kata Wahid saat dihubungi Riau24. com. Senin 19 Agustus 2019.
Jadi apa yang dilaporkan oleh ormas katolik NTT itu kepada Polisi menurutnya tidak masuk akal lantaran tidak ada yang melanggar hukum.
"UAS kan menyampaikan ceramahnya di komunitas muslim di ruang tertutup jadi tidak masuk akal dan tidak bertentangan dengan hukum jika dilaporkan ke polisi. Tapi jika UAS menyampaikan di ruangan komunitas lain beda seperti Seminar yang dihadiri berbagai elemen, baru itu salah," ujar sahabat UAS ini.
Kepada aparat hukum, anggota DPRD Riau ini yakin aparat kepolisian profesional dalam menyelesaikan masalah ini. Dan dirinya yakin masalah ini tidak layak di proses karena tidak ada yang melanggar hukum pidananya.
Sebelumnya Dua organisasi massa Katolik di Kota Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, yakni Forum Komunikasi Alumni (Forkoma) PMKRI dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Maumere melaporkan Ustaz Abdul Somad (UAS) ke Mapolres Sikka pada Sabtu sore 17 Agustus 2019.
Adapun penyebab pelaporan itu diduga karena UAS telah menistakan salib dan patung yang merupakan simbol agama Katolik dan Kristen Protestan dalam ceramahnya. Adapun, video ceramah UAS kini tersebar luas di media sosial.