Resahnya Giovanni Tobing yang Mualaf dan Rendah Hatinya Ustaz Abdul Somad
RIAU24.COM - Sejak resmi menjadi mualaf, aktor Giovanni Tobing masih memiliki sejumlah keresahan, yang melanda hatinya. Baginya, ada beberapa hal terkait Islam, yang masih menjadi pertanyaan dalam hatinya.
Hal itu kemudian disampaikannya kepada Ustaz Abdul Somad (UAS). Tanpa ragu, ia pun mengajukan tiga pertanyaan yang menjadi keresahannya itu. Pertanyaan itu ia lontarkan saat mengikuti pengajian yang diisi UAS.
"Saya seorang mualaf, saya memeluk Islam setelah menikah dan saya merasa Islam adalah agama yang luar biasa. Waktu sebelum memeluk agama Islam, saya ke gereja setahun sekali saja sudah bersyukur tapi saya bertransformasi menjadi seseorang yang berusaha untuk menjadi lebih baik di Islam sampai bisa salat lima waktu dan mempelajari hal lain-lain," ujar Giovanni, ketika membuka pertanyaannya.
Dilansir republika, 5 September 2019, hal itu terekam dalam video YouTube ASWAJA TV.
Pertama, ketika buah hatinya menanyakan bunyi bacaan dalam kitab suci Alquran. Keduanya, bagaimana mencari guru yang cocok untuk dapat menuntunnya ke jalan yang benar.
"Saya rasa saya harus mulai belajar mengenai Islam, mengenai surat dan lain sebagainya. Pentanyaan saya yang mungkin ini juga adalah keresahan hati saudara kita yang mualaf, bagaimana kita tahu kita memilih guru? Caranya memilih guru untuk memandu kita supaya kita tidak berada di jalan yang salah, dan kalau kita sudah memilih bagaimana kita tahu guru pilihan kita itu benar?" lontarnya.
Pertanyaan ketiga, Giovanni menanyakan perihal mazhab yang cocok untuk dipilih oleh dirinya sebagai mualaf.
Minta Doa
UAS pun langsung menanggapi pertanyaan Giovanni dengan terlebih dahulu meminta doa.
"Mas Gio yang catatan amalnya masih bersih ketika menghadap Allah mungkin catatan dosa saya jauh lebih banyak. Jangan lupa doakan saya, doakan kami, doakan kita semua," ujar UAS?
Untuk pertanyaan pertama, UAS kemudian menceritakan bagaimana saat Umar bin Khattab pertama kali menjadi khalifah. Ketika itu, Umar merasa ketakutan karena tidak ada yang akan meluruskannya.
"Pertama, bahwa dalam Islam tidak ada holly man setelah Nabi Muhammad SAW. Tak ada manusia suci yang antikritik, yang tak boleh diperbaiki, diluruskan. Makanya ketika Umar bin Khattab jadi khalifah dia menangis. Kenapa? Karena dia sekarang punya jabatan tinggi dia takut nanti sahabat tidak ada satu pun yang bisa meluruskan dia," tutur UAS.
"Tapi kemudian ketika ada sahabat berkata kalau kau salah Umar bin Khattab aku yang akan meluruskan. Dia peluk, Alhamdulillah masih ada hamba Allah yang meluruskan," tambah UAS.
Sedangkan untuk pertanyaan kedua, UAS dalam memilih guru, ada tiga hal yang menjadi dasarnya yaitu Alquran, Sunah, dan mengikut ulama. "Ini tentang cara memilih guru standarnya Quran, Sunah, dan mengikut ulama," lanjutnya.
Sedangkan mengenai mazhar dalam Islam, UAS menerangkan, dari beberapa mazhab yang ada yakni Hanafi, Syafii Maliki dan Hambali, ia lebih memilih mazhab Syafii. Dikatakan, orang awam akan mengikuti mazhab gurunya, di mana pada saat itu guru Ustaz Abdul Somad mengikuti mazhab syafii.
"Saya pilih mazhab Syafii, ketika saya pakai mazhab Syafii saya tenang," terangnya lagi. ***