Terang-terangan, Capim KPK Ini Sebut OTT Akan Paling Sedikit Jika Ia Jadi Pimpinan
RIAU24.COM - Secara terang-terangan, salah seorang calon pimpinan (capim) KPK, Roby Arya, mengatakan, Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang kerap dilakukan KPK, akan menjadi paling sedikit, jika ia dipercaya memimpin lembaga antirasuah tersebut.
Tak hanya itu, Roby juga secara terang=terangan menyindir banyaknya OTT yang dilakukan KPK pada periode saat ini.
Pernyataan itu dilontarkannya dalam uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test di Komisi III DPR, Senayan, Jakarta, Kamis 12 September 2019 tadi malam.
"Dengan bangganya mereka mengatakan dalam sejarah terbanyak melakukan OTT. Bila saya jadi pimpinan KPK, dalam sejarah, saya yang paling sedikit melakukan OTT tapi indeks persepsi korupsi naik, itu kan yang penting," ujarnya, dilansir detik.
Menurutnya, indeks persepsi korupsi atau IPK yang dicapai KPK pada periode 2015-2019 hanya naik 1 poin. Karena itu, ia ingin mengedepankan sistem pencegahan.
"Ngapain nangkepin terus tapi tidak ada perbaikan," tambahnya lagi.
Temperamental
Roby sempat menjadi sorotan, karena disebut memiliki sifat temperamental.
"Ada informasi Bapak temperamental, bagaimana Bapak mengelola ini (manajerial) kalau dengan sikap yang tidak serasi?" tanya anggota Pansel Diani Sadia Wati.
Atas pertanyaan ini, Roby malah mengatakan dirinya seorang penyabar. Jika tak percaya, ia mempersilakan Pansel menanyakan kepada stafnya.
Mendengar jawaban ini, Yenti berusaha menenangkan. "Cukup, cukup...," katanya.
Namun Roby tetap melanjutkan jawabannya. "Dulu isunya saya orang Istana, sekarang saya isunya orang HTI. Waduh...," lanjutnya.
Yenti lagi-lagi berupaya 'menengahi'. Yenti meminta Roby Arya bersabar.
"Cukup, cukup, sekarang sabar," katanya lagi. ***