Gubri Syamsuar dan Bupati Siak Alfedri Hadiri Pengukuhan Pemangku Adat Kampung Sungai Berbari
RIAU24.COM - SIAK- Gubernur Riau Syamsuar bersama Bupati Siak Alfedri hadir pada acara pengukuhan pemangku adat Kampung Sungai Berbari, Rabu 18 September 2019. Kegiatan itu juga dilanjutkan dengan pemberian gelar adat untuk Penghulu Kampung Sungai Berbari.
Dalam kegiatan yang dipusatkan di aula pertemuan kantor Penghulu Barbari itu juga dihadiri Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPPT) Provinsi Riau Nana Sutrisna, Anggota DPRD Siak Sujarwo dari Fraksi PAN, Syamsurizal dari Fraksi Demokrat, Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) LAMR Siak, Wan Said, Ketua Dewan pengurus harian LAMR Siak Nazir Khatan, Camat Pusako, Camat sabak Auh, Camat Bungaraya, para penghulu se-kecamatan Pusako, Perwakilan Manajemen PT Arara Abadi, serta ratusan masyarakat Kampung Sungai Barbari.
Dalam sambutannya, Bupati Alfedri mengatakan, pihaknya merasa bersyukur karena di Kampung Sungai Barbari sebelumnya telah dibangun jalan yang merupakan CSR PT Arara Abadi. Selanjutnya, juga dilakukan penanaman perdana Batang Pinang dan Ubi kayu di lahan Tora bantuan BPPT Provinsi Riau, serta pengukuhan adat dan pemerian gelar penghulu Barbari yang diberi Gelar Datuk Wirakusuma Negeri dan Datuk Setia Negeri.
"Kami atas nama Pemerintah Kabupaten Siak dan Masyarakat Kabupaten Siak mengucapkan terima kasih atas kedatangan Pak Gubernur ke Siak, yang datang hari ini ke Sungai Berbari, tentu ini dimaknai balik kampung, Insya Allah juga Grand Opening Tour de Siak yang ke 7 tahun 2019 secara resmi juga akan dibuka oleh Pak Gubernur," kata Alfedri.
Alfedri juga mengucapkan terima kasih kepada BPPT, sejumlah LSM lingkungan seperti Elang dan masyarakat yang telah mengembangkan tanaman yang cocok di lahan gambut, lahan Tora Pusako. Dengan mulai dibukanya lahan tora di harapkan mampu mengangkian perekonomian warga.
"Saat ini BPPT sedang mengelola lahan tora yang berkontur gambut, dengan menanam jenis tanaman yang sudah melalui riset seperti jenis Pinang Batara, kopi Libirika, ubi kayu, ubi racun, jahe merah serta talas ungu. Jenis tanam ini memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi serta memiliki pasar yang terbuka, harapan saya jika ini berhasil tanaman bisa menjadi contoh perkebunan yang berhasil di lahan gambut," tambahnya.