Bayi Tiga Hari di Pekanbaru Diduga Meninggal Karena Asap, DPRD Riau Desak Diskes Segera Turun Tangan
RIAU24.COM - Anggota DPRD Riau Syafaruddin Poti mendesak dinas kesehatan segera turun tangan untuk mendata seluruh masyarakat Riau yang terpapar asap. Hal ini didesak lantaran ada seorang bayi berusia tiga hari di Pekanbaru meninggal di salah satu rumah sakit di Pekanbaru diduga terpapar kabut asap.
"Kita minta Diskes segera mendata seluruh masyarakat yang terpapar asap kemudian mengarahkanya ke posko pengungsian asap yang disediakan pemerintah maupun swasta, "katanya kepada Riau24. com saat dihibungi. Kamis 19 September 2019.
Hal ini diminta Poti supaya tidak ada lagi korban yang berjatuhan akibat asap dari kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau ini.
"Apalagi kondisi asap saat ini di Riau sudah sangat mengkhawatirkan dengan tingkat kualitas udara yang tidak sehat, "katanya
Poti juga mendesak gubernur Riau segera mengusut dan memberi sanksi kepada pelaku pembakar hutan sebagai efek jera agar kedepanya tidak melakukan pembakar hutan dan lahan.
"Kepada gubernur kita minta segera menindak serta memberi sanksi tegas pada perusahaan pembakar lahan itu supaya jera dan tidak melakukan pembakaran lagi, "terangnya.
Diberitakan sebelumnya seorang bayi berusia tiga hari di Kota Pekanbaru diduga meninggal akibat terpapar kabut asap. Hal ini disampaikan oleh orang tau korban Efar Warisman (26).
"Sempat dibawa ke klinik bidan, dan kemudian dirujuk ke RS Syafira. Tapi, diperjalanan badan anak saya semakin lemas dan sudah tak nangis lagi. Dan ternyata sudah meninggal sebelum sampai ke rumah sakit, dan di rumah sakit kata dokter anak saya meninggal karena terkena virus kabut asap," tuturnya.