RIAU24.COM -  Hubungan antara Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, dikabarkan terus merenggang. Berbanding terbalik, hubungan Megawati dengan Ketua Umum Partai Gerindra, malah dibakarkan semakin solid.

Bahkan sebagai bentuk kesolidan tersebut, Partai Gerindra sempat disebut-sebut akan bergabung ke dalam kabinet Jokowi jilid kedua. Meski pun pada ajang Pilpres lalu, keduanya dalam posisi saling berlawanan.

Perkembangan ini juga disebut-sebut bisa mengancam keberadaan Surya Paloh, yang pada Pilpres 2019 lalu merupakan salah satu pendukung utama Jokowi.

Namun demikan, Surya Paloh mengaku tidak merasa terancam dengan kedekatan Megawati dengan Prabowo tersebut.

"Enggak juga (terancam), kenapa kita terikat pada pemikiran yang cukup sempit. Bahkan kadang-kadang kita selalu suka hal-hal yang sensasional," tegas Surya Paloh, usai pelantikan Ketua MPR RI terpilih, di Jakarta, Kamis (3/10/2019).

Dilansir republika, Jumat 4 Oktober 2019, Prabowo dikabarkan sempat berkonsultasi dengan Megawati, mengenai pemilihan Ketua MPR RI. Hasilnya dengan rela hati, Prabowo merelakan Ahmad Muzani mundur dan menyetujui Bambang Soesatyo (Bamsoet) sebagai Ketua MPR RI.

Soal konsultasi ini, Surya Paloh malah mengapresiasinya. "Airlangga konsultasi dengan saya, Pak Prabowo konsultasi dengan Mbak Mega, kan bagus. Menurut saya kita ambil dulu dalam pemikiran yang positif, sepanjang diniatkan untuk niat yang baik. Kita harus menyambutnya," ujarnya lagi.  ***