Memanas, Usai Iran Diserang Misil, AS Tambah Pasukan di Saudi
Kepala Perusahaan Tanker Nasional Iran (NITC) Nasrollah Sardashti pemilik kapal tanker yang rusak menyebutkan para kru selamat dan kapal akan mencapai perairan Iran dalam waktu 10 hari, kantor berita Kementerian Minyak SHANA melaporkan. Tidak ada klaim tanggung jawab atas insiden yang dilaporkan dan belum dikonfirmasi secara independen.
Ini merupakan insiden baru yang bisa jadi berdampak pada peningkatan ketegangan antara Iran dan Arab Saudi, musuh regional lama yang berperang dengan perang proksi di Yaman, yang terletak di ujung selatan Laut Merah.
Sementara Amerika Serikat, yang terlibat dalam perselisihan dengan Iran mengenai rencana nuklirnya, menyalahkan Iran atas serangan terhadap tanker di Teluk itu pada Mei dan Juni serta untuk pemogokan di situs minyak Saudi pada bulan September. Tuduhan menjadi salah satu dari mereka dibantah Taheran.
Armada Kelima Angkatan Laut AS, yang beroperasi di kawasan tersebut mengatakan tahu adanya laporan namun tidak memiliki informasi selanjutnya. Laporan Iran pada hari Jumat menawarkan akun yang terkadang berbeda. Televisi yang dikelola pemerintah, mengutip perusahaan minyak nasional, mengatakan kapal tanker itu dihantam oleh rudal sambil membantah laporan bahwa mereka datang dari Arab Saudi.
Di sisi lain, Jumat lalu, AS mengumumkan pengerahan pasukan tambahan KE saudi guna memperkuat keamanan negara itu paska serangan 14 September lalu.
Pentagon mengatakan pengerahan kekuatan militer itu termasuk skuadron pesawat tempur, unit ekspedisi udara dan personel pertahanan udara. Ditambah 200 tentara yang dikirim ke Saudi bulan lalu, total ada sekitar 3.000 personel militer yang dikerahkan Washington.