Survei LSI: Kebebasan Sipil Memburuk di Priode Kedua Jokowi
RIAU24.COM - Lembaga Survei Indonesia (LSI) mencatat bahwa kebebasan sipil di era kedua Presiden Joko Widodo semakin memburuk. Survei menunjukkan adanya penurunan pada sejumlah indikator.
Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan mengatakan, publik yang menganggap bahwa sekarang masyarakat takut bicara politik semakin banyak, yakni 43%. Jumlah ini meningkat tajam dibanding 2014 yang hanya 17%.
"Mereka yang menyatakan sekarang warga takut karena penangkapan semena-mena oleh aparat hukum juga naik, dari 24% pada 2014 menjadi 38%," kata Djayadi melansir dari Okezone. Minggu 3 November 2019.
Sementara, responden yang menyatakan bahwa sekarang warga takut berorganisasi juga naik. Dari 10 persen pada 2014 menjadi 21 persen.
“Hal yang sama juga dalam hal ketidakbebasan beragama, dari 7 persen pada 2014 menjadi 13 persen,” tutur Djayadi.
Dalam hal kebebasan pers juga tampak belum menggembirakan. Mereka yang beranggapan bahwa media massa kita bebas dan tidak disensor pemerintah cukup banyak, 43 persen. Namun yang menyatakan tidak bebas dan disensor pemerintah juga besar, 38 persen.
“Temuan-temuan ini menunjukkan bahwa masyarakat merasakan kebebasan sipil yang menjadi pondasi demokrasi belum baik dan bahkan cenderung memburuk,”tutupnya.