Menu

Minta Formula E Jakarta Dibatalkan, Akun Twitter PSI Diserbu Netizen: Udah Kontribusi apa Buat Rakyat

Muhammad Iqbal 8 Nov 2019, 17:52
Ilustrasi/net
Ilustrasi/net

RIAU24.COM - Akun Twitter Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yakni @psi_id, diserbu para netizen karena meminta kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk membatalkan perlombaan balap mobil Formula E.

Untuk diketahui, DKI Jakarta telah resmi menjadi tuan rumah balap mobil listrik Formula E yang diadakan pada tanggal 6 Juni 2020 mendatang. Jakarta sendiri juga menjadi tuan rumah untuk lima musim balap mendatang.

Adapun alasan PSI membatalkan ajang internasional itu karena menghamburkan uang rakyat. Sebab, untuk ajang tersebut menghabiskan anggaran sebesar Rp 1,6 triliun.

zxc1

"Kami mendesak Pak Anies untuk batalkan rencana penyelenggaraaan Balap Formula E. Sungguh tidak patut uang rakyat 1 TRILYUN kita hamburkan untuk event beberapa hari. Sementara masih byk sekolah rusak dan warga yg tidak memiliki jamban," kata PSI di akun Twitternya, Kamis, 7 November 2019.

Terkait hal tersebut, para netizen pun ramai mengomentari kicauan dari @psi_id tersebut. Netizen menyindir PSI dengan pemindahan ibu kota hingga BPJS yang naik.

"Negara lagi miskin apa loe gak minta batalin pindah ibukota...," kata @nyakilham.
zxc2

"BPJS naik 100% gimana Dek? Itu uang rakyat juga, bukan uang elit pemerintahan. Atau gini aja, Dek, bukankah Formula-formula-an itu ide awalnya dari Ahok? Kalau Anies berprestasi yang dipuji selalu gubernur sebelumnya. Kalau gak berprestasi maka Anies pribadi yang harus dicela," komentar @zakyZR.

"1 Trilyun itu buat n jadi apa aja? Lihat dulu gaes, trus pelajari jg apa manfaatnya, dr sisi promosi pariwisata, perbaikan citra Indonesia di mata dunia, investasi yg akan masuk, dan potensi PAD dari kegiatan ini. Lalu piala dunia U20 batalin juga?. Kritis harus tapi yg cerdas," kritik @arahluruss.

"emang psi udah kontribusi apa buat rakyat?? Yang ada bacot doang. Gada pergerakan samsek. Cuman nyari2 kesalahan lawan politik doang. Tapi kawan politik banyak bikin kesalahan ga dikritik, ga disalahin," ujar @_ramadhanwahyu.