DD Riau Angkat Ekonomi Masyarakat Dhuafa Alam Panjang Melalui Jamur Tiram
RIAU24.COM - Dompet Dhuafa (DD) Riau menyalurkan zakat yang berhasil dihimpun kepada mustahiq zakat yang tergabung dalam kelompok usaha rumah tangga Roemah Jamur Tiram Alam Panjang sebagai modal usaha.
Bantuan tersebut diberikan setara dengan kapasitas 12.000 baglog dilengkapi dengan tempat dan biaya pembudidayaan. Baglog rata-rata produktif selama 3 bulan. Perbaglog bisa menghasilkan 500 - 800 gr Jamur Tiram.
Karena keterbatasan penyediaan baglog, Dompet Dhuafa Riau menyediakannya secara bertahap. Karena usia baglog tidak sama, saat ini perhari produksi mereka minimal 15 kg. Harga jual jamur Tiram segar dipasarkan Rp 25.000 perkilo. Dan jamur crispy yang dikemas dengan komposisi 80 gr dengan 6 varian rasa dijual Rp 15.000 perpics.
Jamur crispy mereka dijual dengan merk dagang si Miko dan sudah mulai dipasarkan secara offline dan online. Meskipun masih dalam proses pengurusan izin dari LPPOM dan sertifikat Halal MUI, produk mereka sudah menjalar di Kabupaten Kampar, Kota Pekanbaru, bahkan sudah dikirim ke Padang dan beberapa daerah lain melalui sistim perdagangan online.
Setelah menekuni budidaya jamur Tiram, para warga yang selama ini menjadi tulang punggung keluarga dengan penghasilan rata-rata Rp 300.000 perbulan mengaku kini mereka bisa mendapatkan nominal yang sama dalam sepekan.
Untuk itu Roemah Jamur Alam Panjang berharap usaha Jamur Tiram terus eksis dan masyarakat miskin di sekitar Alam Panjang bisa mengadopsi usaha yang mereka kembangkan, agar masalah kemiskinan berangsur-angsur bisa diurai.
"Selama ini kita sudah mencoba mempelajari hilir dari usaha jamur Tiram dan kita memandang sudah bisa beradaptasi dengan baik. Selanjutnya kita berupaya mengkaji hulunya, agar para petani punya kemandirian, tidak lagi bergantung kepada supply pihak lain," kata Manajer Program DD Riau, Hendi Mardika yang diaminkan oleh Ali Bastoni, Pimpinan DD Riau kepada Riau24.com, Ahad, 17 November 2019.
Sementara itu, Erma selaku pendamping program mengatakan pihak sedang berupaya mempelajari pembuatan baglog sendiri, pembibitan sendiri, dan membuat laboratorium sederhana.
zxc2
"Jika berhasil, sebagai sentra, kita akan kembangkan usaha rumahan ini lebih luas di desa ini," kata dia yang merupakan alumni IPB tersebut.
Kemudian, Gus Isqowi Indaddin Masya, Pimpinan Rumah Dai Tangerang Selatan Dai Ambassador DD menambahkan, Zakat bila dikelola dengan profesional akan berperan signifikan terhadap perubahan keadaan ekonomi masyarakat dhuafa.
"Sehingga zakat bisa mengubah mustahiq menjadi muzakki. Perlu keseriusan LAZ dan BAZ dalam mengelola zakat dalam manajerial zakat. Namun sangat diperlukan kesadaran masyarakat untuk mengeluarkan kewajiban zakat mereka," pungkasnya. (rls)