Bandingkan Nabi Muhammad dan Soekarno, NU: Sukmawati Terlalu Banyak Tingkah, Jelas Beda Level
RIAU24.COM - Kecaman masih terus tertuju kepada putri Bung Karno, Sukmawati Soekarnoputri. Hal itu setelah ia membuat pernyataan dalam sebuah forum yang membandingkan peran Nabi Muhammad SAW dengan bapaknya, Soekarno.
Kali ini, kecaman dilontarkan Ketua Nahdlatul Ulama Jawa Timur, Marzuki Mustamar. Ia mengaku sangat kecewa dengan sikap Sukmawati yang dinilainya terlalu banyak tingkah.
Apalagi sampai membandingkan Bung Karno dengan Nabi Muhammad SAW. Marzuki menegaskan, jelas antara keduanya beda level. Ditegaskannya lagi, tidak ada satu pun sosok di muka bumi yang pantas dibanding-bandingkan dengan Nabi Muhammad SAW.
"Ojo kakean polah (Jangan banyak tingkah)," ujarnya di Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu malam, 16 November 2019.
Dilansir viva, Minggu 17 November 2019, Marzuki bahkan menyebut jika seseorang yang berakal sehat tidak mungkin mengeluarkan pernyataan yang membanding-bandingkan Nabi Muhammad dengan Sukarno.
"Seluruh umat Islam sudah barang tentu mengetahui Bung Karno kalah jauh jika dibandingkan dengan Nabi Muhammad. Enggak perlu banding-bandingkan Bung Karno dengan Kanjeng Nabi," tandasnya.
Tak hanya itu, Nabi Muhammad SAW jelas berbeda level dengan Soekarno.
"Jelas Kanjeng Nabi (Muhammad SAW) levelnya dunia, bahkan dunia-akhirat. Selain Kanjeng Nabi, mungkin ada yang berperan di satu RT, di kabupaten, berperan di satu negara, itu sebatas dunia saja, enggak sampai akhirat, menolong orang dengan syafaatnya sampai masuk surga. Nah, Kanjeng Nabi jauh lebih dari itu," katanya.
Meski demikian, Marzuki yakin mayoritas umat Islam di negeri ini tidak akan terprovokasi dengan pernyataan Sukmawati dan tidak merespon pernyataan itu secara berlebihan apalagi sampai mengganggu ketertiban.
Di lain sisi menurutnya banyak orang yang memaklumi kapasitas Sukmawati termasuk dalam perannya di negeri ini. "Kalau ngukur seseorang dengan perjuangannya di NKRI, yang ngomong itu kan juga enggak berjuang,” tambahnya.
Seperti dirilis media massa, pernyataan kontroversial itu dilontarkan Sukma kepada mahasiswa dan generasi muda saat acara Focus Group Discussion (FGD) Divisi Humas Polri bertajuk ‘Bangkitkan Nasionalisme Bersama Kita Tangkal Radikalisme dan Berantas Terorisme’ di Jakarta Selatan, Senin, 11 November 2019 lalu.
Menurut Sukmawati, tidak ada maksud untuk menghina Nabi Muhammad atau membandingkannya dengan Sang Proklamator. Gara-gara komentarnya itu, Sukmawati pun dipolisikan sebuah organisasi yang mengatasnamakan Koordinator Laporan Bela Islam. ***