Untuk Kabupaten Pelalawan, areal yang akan terkena lintasan seismik meliputi Kecamatan Langgam, Bandar Sei Kijang, Pangkalan Kerinci dan Pangkalan Kuras. Sementara di Kampar, berada di Kecamatan Siak Hulu. 

Untuk diketahui, survei seismik merupakan salah satu kegiatan eksplorasi untuk mengambil data bawah permukaan tanah, dengan menggunakan sumber getar dan alat perekam khusus.  Kegiatan ini merupakan tahap awal dari rangkaian kegiatan eksplorasi migas sebelum dipergunakan untuk melihat potensi migas yang ada di areal kerja EMP Bentu Ltd. 

Sosialisasi ini disambut baik oleh Pemkab Kampar dan Pemkab Pelalawan. Asisten I Setdakab Kampar, Ahmad Yuzar, maupun Asisten III Setdakab Pelalawan, Emir Effendy, mengatakan, masing-masing pihak mendukung kegiatan ini. Pemerintah dua kabupaten ini juga berharap kegiatan ekplorasi dan produksi migas di Kabupaten Kampar dan Pelalawan berjalan dengan lancar sehingga bisa menambah pendapatan Dana Bagi Hasil (DBH) Migas di daerah.

 

Sementara itu, Analis Energi Bidang Energi dan Energi Terbarukan Dinas ESDM Riau,  Rudi Hartono,  berharap agar kegiatan survei Seismic 3D berjalan lancar.  

"Dengan adanya proyek ini diharapkan bisa menambahkan potensi migas di Riau dan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar," katanya. ***