Penyelidikan Pemakzulan, Diplomat AS Sebut Dirinya Diperintah Trump Tekan Ukraina
RIAU24.COM - Seorang diplomat Amerika Serikat (AS) secara blak-blakan mengaku mengikuti perintah presiden Donald Trump untuk menekan Ukraina agar menyelidiki Joe Biden, rival politik Trump. Pengakuan itu muncul dalam sidang terakhir dewan perwakilan rakyat (DPR) untuk penyelidikan pemakzulan presiden Trump, hari Rabu 20 November 2019.
Diplomat yang bersaksi dalam sidang DPR Amerika adalah duta besar AS untuk Uni Eropa, Gordon Sondland. Dia mengatakan perintah Trump datang melalui pengacara pribadinya, Rudy Giulani.
Jika keterangan diplomat itu benar, maka Trump bisa dikenai tuduhan penyalahgunaan kekuasaan dan bisa dimakzulkan dengan proses bertahap yang dimulai dari DPR yang saat ini dikuasai Partai Demokrat dan kemudian oleh Senat.
Penyelidikan oleh Komite Intelijen DPR sedang menilai apakah Trump menahan bantuan militer ke Ukraina sebagai prasyarat untuk memenuhi keinginannya itu atau bukan. Presiden Trump sendiri telah membantah melakukan kesalahan.
Aturan di AS menyatakan mencari bantuan asing untuk mendapatkan keuntungan pemilu adalah tindakan ilegal.
Joe Biden adalah salah satu pesaing utama Trump dalam pemilihan presiden 2020. Mantan wakil presiden era Barack Obama itu saat ini adalah bakal calon presiden dari Partai Demokrat. Sedangkan Trump akan maju lagi sebagai calon presiden dari Partai Republik.