SEA Games 2019 di Filipina Makin Parah, Kontingen Muslim Disuguhi Daging Babi
RIAU24.COM - Kritikan terhadap pelaksanaan SEA Games 2019 di Filipina terus bermunculan. Pelaksanaan ajang olahraga untuk negara di Asia Tenggara itu, dinilai penuh dengan kekacauan.
Kabarnya, kekecauan itu sudah dimulai saat kontingen peserta, datang dari Bandara. Ada beberapa kontingen yang terlambat dijemput, dan dibawa ke hotel yang salah. Akibatnya, jadwal latihan mereka jadi berantakan.
Selain itu, ruang konferensi pers yang disediakan panitia, juga disebut-sebut belum sepenuhnya selesai dibangun. Dinding masih tampak belum dicat, sementara atap masih berhiaskan pipa dan material bangunan lainnya. Begitu pula halnya dengan ruang ganti pemain, yang sempat disebut netizen ibarat rumah hantu.
Dilansir viva, Selasa 26 November 2019, meski kecaman sudah datang bertubi-tubi, parahnya penyelenggaraan SEA Games di Filipina kali ini, ternyata belum berhenti sampai di situ. Kali ini, keluhan itu terkait dengan konsumsi kontingen.
Adalah kontingen dari Singapura, yang disuguhi paket makanan berupa nasi dengan lauk telur. Selain itu, ada juga kikiam, yakni lauk yang cara pembuatannya mirip dengan otak-otak. Bedanya, jika otak-otak dibuat dari ikan, maka kikiam dibuat dari olahan daging babi.
Selain Singapura, beberapa kontingen lain juga dikabarkan menerima paket makanan serupa. Buntutnya, mereka harus membeli makan sendiri di luar tempat menginap, dengan uang pribadi.
Terkait kondisi itu, media setempat Rappler, menyebutkan, sebenarnya Komite Muslim Filipina sudah mengajukan usulan kepada panita SEA Games 2019. Usulan tersebut antara lain mengingatkan panitia untuk memberi perhatian pada anggota kontingen yang beragama Islam. Panitia diminta menyediakan papan penunjuk kiblat, serta menyajikan makanan halal.
Namun faktanya, masukan itu diacuhkan begitu saja oleh panitia SEA Games 2019. ***