RIAU24.COM - Ustaz Tengku Zulkarnain mengomentari tentang pernyataan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang mengatakan putra dan menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution yang maju pilkada 2020 bukan sedang membangun dinasti politik.

Untuk diketahui, Gibran berencana maju dalam pemilihan wali kota Solo, dan Bobby sudah mantap maju dalam pemilihan wali kota Medan.

Ustaz Tengku Zul sendiri mempertanyakan apa yang sedang dibangun jika bukan dinasti. Selain itu, dia juga menyinggung tentang reformasi untuk membereskan nepotisme.
zxc1

"Istana:"Gibran & Bobby Maju Pilkada, Bukan Bangun DINASTI..."

"TERUS BANGUN APA, Pak...?"
Bukannya dulu Reformasi mau membereskan NEPOTISME?
Kalau alasannya punya HAK, Dulu juga punya HAK, kan...?
Terus apa gunanya perjuangan REFORMASI?
Ayo...," kata dia di akun Twitternya, Sabtu, 7 Desember 2019.

Seperti dilansir dari CNN Indonesia, Moeldoko mengatakan Gibran dan Bobby memiliki hak politik, baik dipilih maupun memilih. Selama hak politik tak dicabut, lanjutnya, mereka berdua sah-sah saja mengikuti kontestasi pesta demokrasi lima tahunan itu.

"Kalau di dalam politik itu, itu aja ketentuannya. Role-nya adalah siapa-siapa yang hak politiknya dicabut karena sesuatu, nah itu enggak oleh. Tapi kan ini semua orang punya hak politik yang sama," kata dia.
zxc2

Kata Moeldoko, Istana Kepresidenan juga tak akan ikut campur dalam proses pencalonan sampai pada pemilihan Gibran maupun Bobby di Pilkada Kota Solo, Jawa Tengah dan Medan, Sumatera Utara.

"Istana tidak ikut campur, itu kan balik lagi hak politik seseorang. Terserah, kami enggak boleh," ucapnya.