Prihatin Rocky Gerung Terancam Jadi Korban Kriminalisasi, Fadli Zon: Pancasila Adalah Pemersatu, Bukan Pemecah Belah
RIAU24.COM - Wakil Ketua Umum Gerindra, Fadli Zon, mengaku prihatin dengan ancaman kriminalisasi terhadap pengamat politik Rocky Gerung. Hal itu terjadi setelah Rocky yang menyinggung pemahaman Presiden Jokowi soal Pancasila.
"Ancaman itu menunjukkan rendahnya mutu peradaban politik kita. Kritik terhadap Presiden adalah sesuatu yang biasa dan harus diterima di tengah iklim demokrasi," ujarnya, dalam keterangannya, Sabtu, 7 Desember 2019.
Dilansir viva, Fadli kemudian menambahkan, pernyataan Rocky tersebut sebenarnya tak perlu dipersoalkan, karena hal biasa dalam forum diskusi. Menurutnya, pernyataan Rocky dalam acara Indonesia Lawyers Club tvOne, beberapa hari lalu, adalah kritikan terhadap Jokowi dan bukan penghinaan.
"Ketika dia menyatakan Presiden tidak paham Pancasila, semua orang yang punya kemampuan literasi pastinya paham jika dia sedang beretorika. Retorika adalah bunga bahasa, seni berbicara," tambahnya lagi.
Dia menyindir jika retorika selalu dihubungkan dengan kamus bahasa atau Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP), maka akan sia-sia. Orang yang melakukan hal seperti itu, dinilai Fadli sebagai orang yang memiliki pikiran dangkal dan sempit.
"Retorika sebenarnya ada untuk meredam konflik. Dan ruang publik politik memang sangat membutuhkan retorika," jelas Fadli.