PA 212 Akan Mengelar Aksi Tuntut Sukmawati-Muwafiq Diadili
RIAU24.COM - Persaudaraan Alumni (PA) 212 akan mengelar aksi unjuk rasa untuk mendesak kepolisian mengusut kasus dugaan penistaan agama yang melibatkan Sukmawati Soekarnoputri dan Gus Muwafiq.
Demikian disampaikan ketua media center PA 212 Novel Bamukmin. Novel mengatakan aksi unjuk rasa ini akan digelar di depan Mabes Polri pada Jumat 13 Desember 2019.
zxc1
"Insya Allah PA 212 akan menggelar aksi damai di Mabes Polri di Jalan Trunojoyo,"kata Novel melansir dari CNNIndonesia.com, Selasa 10 Desember 2019.
Novel menuturkan acara batal digelar di Gambir karena Bareskrim Polri sudah pindah ke Mabes Polri. Sehingga, dia mengingatkan kepada peserta untuk hadir di Mabes Polri.
Lebih lanjut, Novel menyampaikan aksi dilakukan karena Sukmawati dan Muwafiq diduga telah menistakan agama namun tidak kunjung diperiksa oleh Kepolisian.
Sebagai Sekjen Korlabi, Novel berkata sudah melaporkan Sukmawati dan Muwafiq ke kepolisian.
"Sampai saat ini Sukmawati belum diperiksa padahal kasus ini adalah kedua kalinya dilakukan Sukmawati. Begitu pun Muwafiq juga belum diperiksa," ujarnya.
Di sisi lain, Novel menyindir Majelis Ulama Indonesia yang enggan mengeluarkan fatwa penista agama terhadap Sukmawati. Dia berkata tindakan MUI itu diduga karena intervensi Ketua MUI nonaktif Maruf Amin yang kini menjadi Wakil Presiden.
Dia menyampaikan Mahfud berupaya mengarahkan proses mediasi di MUI agar kasus Sukmawati tidak diadili di Pengadilan.
Lebih dari itu, Novel menyampaikan Indonesia tengah darurat penista agama. Dia berkata banyak penista agama yang tidak ditindak secara hukum.
"Jelas kami umat islam harus menggelar aksi kembali dan korlabi adalah advokat alumni 212 tentunya meminta kepada ulama, tokoh, aktivis Islam dan umat islam di manapun untuk bisa turun dalam aksi bela Islam bela Rasulullah," ujarnya.
Gus Muwafiq dalam salah satu tausiyah-nya di Jawa Tengah mengisahkan tentang kisah hidup Nabi Muhammad. Muwafiq menyebut Nabi Muhammad tidak terurus dengan baik.
Video ceramah yang didominasi dalam bahasa Jawa tersebut viral, dan berujung kecaman dari sejumlah kalangan. Muwafiq pun telah meminta maaf atas ucapannya yang dianggap menyinggung sebagian umat.
Sementara Sukmawati dilaporkan dalam kasus dugaan penodaan agama terkait pernyataannya membandingkan Nabi Muhammad SAW dengan Presiden pertama RI Sukarno.
Dalam potongan video viral yang beredar, Sukmawati berkata, "Mana lebih bagus Pancasila atau Alquran? Sekarang saya mau tanya nih semua. Yang berjuang di Abad 20, itu nabi yang mulia Muhammad apa Insinyur Sukarno untuk kemerdekaan?".