Memasak Sarapan di Dalam Kereta, Puluhan Penumpang di Pakistan Ini Tewas Terpanggang
Kompor gas ini digunakan untuk para pengunjung yang miskin untuk masak dan membuat sarapan. Para pengunjung yang tak punya uang, sering menyelundupkan minyak goreng, kompor gas kecil, hingga peralatan lainnya untuk memasak di dalam kereta.
Menurut Menteri Perkeretaapian di Pakistan, Sheikh Rashid Ahmed mengatakan penyebab kecelakaan ini berasal dari para penumpang, yang saat itu tengah bersiap masak untuk sarapan, dan kereta yang bergerak terlalu cepat membuat kompor gas kecil itu meledak. Menurutnya ini merupakan kecelakaan kereta api terparah selama 15 tahun terakhir. Banyak korban yang tewas karena meloncat dari dalam kereta yang masih melaju kencang, sementara yang lainnya hangus terbakar di dalam sana.
Saat itu kebanyakan penumpang di kelas ekonomi, yang merupakan orang-orang tidak mampu mulai memasak untuk sarapan mereka, karena mereka tak mampu untuk membeli makanan di kereta. Setelah ledakan terjadi, hampir seluru penumpang di kelas ekonomi panik, dengan kereta yang terus melaju cepat meski sudah dalam kondisi terbakar.
Kereta Tezgam, merupakan layanan kereta cepat yang membawa penumpang dari Karachi ke Rawalpindi, di Pakistan. Memiliki arti 'pelari yang cepat', kereta Tezgam termasuk salah satu kereta tua di Pakistan yang masih beroperasi. Setiap harinya kereta Tezgam beroperasi menempuh jakar sekitar 1,548 kilometer. Dengan waktu tempuh mencapai 25 jam. Kereta ini terbagi dalam tiga kelas, yaitu kelas ekonomi, kelas AC Business, dan AC Sleeper. Pada saat kecelakaan terjadi, waktu menunjukkan pukul 6 pagi.
Saat itu kebanyakan penumpang di kelas ekonomi, yang merupakan orang-orang tidak mampu mulai memasak untuk sarapan mereka, karena mereka tak mampu untuk membeli makanan di kereta. Setelah ledakan terjadi, hampir seluru penumpang di kelas ekonomi panik, dengan kereta yang terus melaju cepat meski sudah dalam kondisi terbakar.