Uni Eropa Bakal Gugat Indonesia Karena Larang Ekspor Nikel, Ternyata Ini Penyebabnya, Benar-benar Bikin Kaget
"Selama dua dekade terakhir, produsen telah berupaya meningkatkan kadar nikel dalam komponen bahan baku utama baterai mobil listrik, mengingat harga nikel relatif lebih murah," ungkap Enrico.
Bahkan dengan teknologi baterai lithium-ion yang semakin berkembang seiring pesatnya pertumbuhan kendaraan listrik, kandungan nikel diprediksi akan semakin besar. Sebab nikel memiliki penyimpanan daya yang lebih baik.
Peningkatan kandungan nikel dalam komposisi baterai akan meningkatkan kepadatan energinya sehingga mobil listrik akan memiliki kemampuan jarak tempuh yang lebih jauh.
Bagi Indonesia, nikel merupakan komoditas mineral yang sangat strategi di pasar dunia bersama timah dan batubara.
Dengan mengolah bijih nikel di peleburan dan pemurnian (smelter) di dalam negeri, Indonesia bisa mendapatkan keuntungan yang jauh berlipat, dibanding mengekspor bijih nikel yang masih berupa 'tanah'.
Dengan mengolah bijih nikel menjadi feronikel, misalnya, harganya dapat meningkat dari 55 dollar AS per ton menjadi 232 dollar AS per ton, atau memberikan nilai tambah sekitar 400 persen.