Menu

Pilotnya Sering Mabuk, Begini Jadinya Nasib 5 Maskapai Penerbangan Ini

Siswandi 13 Jan 2020, 11:25
Ilustrasi
Ilustrasi

RIAU24.COM -  Faktor keamanan dalam dunia penerbangan, sangatlah mutlak karena berkaitan dengan jiwa penumpang. Khususnya kondisi sang pilot, yang memegang peranan vital dalam sebuah penerbangan. Namun faktanya, masih ada beberapa maskapai, yang pilotnya disebut-sebut suka mabuk. Buntutnya, maskapai tersebut akhirnya dikeluarkan dari daftar maskapai paling aman, yang disusun AirlineRatings.com, pada awal tahun 2020 ini. 

"Lima maskapai terpaksa dikeluarkan dari daftar 20 maskapai teraman 2020 versi AirlineRatings.com karena pilotnya ditangkap terkait kasus mabuk," ujar Editor AirlineRatings.com, Geoffrey Thomas, dilansir detik yang mengutip escape.com Australia, Senin 13 Januari 2020.

Dikatakan, kelima maskapai yang pilotnya bermasalah tersebut berasal dari maskapai United Airlines, American Airlines, Delta Airlines, Japan Airlines dan All Nippon Airways. 

Hal itu disebabkan sejumlah pilotnya kerap ditangkap di bandara terpisah di dunia, atas tuduhan dalam kondisi tidak prima, atau positif berada di bawah pengaruh alkohol.

Berbeda-beda

Untuk diketahui, tingkat konsumsi alkohol oleh pilot di tiap negara berbeda satu sama lain. Namun, batas amannya adalah setengah dari standar alkohol untuk pengendara mobil atau tidak sama sekali.

"Di India ada kewajiban zero alcohol dan semua pilot serta kru pesawat wajib dites nafasnya sebelum terbang. Walau begitu sekitar empat pilot maskapai SpiceJet diketahui mengkonsumsi alkohol di atas batas pada bulan Desember tahun lalu," ujar Thomas.

Sedangkan di negara lain seperti AS, Australia, dan Inggris, pilot yang kedapatan memiliki kadar alkohol sekitar 0,02 % saja disebut tak prima untuk mengemudikan pesawat. Begitu seriusnya ketiga negara di atas perihal keselamatan penumpangnya.

Dari data yang dirangkum pihaknya, berikut sejumlah daftar kasus pilot yang ketahuan mabuk sepanjang tahun 2019. 

Salah satunya terjadi pada Agustus tahun 2019. Ketika itu, dua pilot maskapai United Airlines ditahan di Bandara Glasgow, setelah gagal melewati tes nafas sebelum terbang ke New Ark di New Jersey. Dilansir bbc, penerbangan tersebut harus dibatalkan dan kedua pilot itu ditahan selama 10 hingga 15 tahun di bui seperti diberitakan media BBC.

Sedangkan mirror pada Mei 2019 melansir pilot maskapai American Airlines, David Copeland, yang ditahan di Bandara Manchester. Ia ketahuan mabuk saat akan membawa pesawat menuju Philadelphia.

Lain lagi dengan pilot maskapai Japan Airlines (JAL) yang diketahui sering tertangkap akibat kasus alkohol. Menurut situs japantimes, maskapai JAL tersandung enam laporan terkait kasus alkohol selama tahun 2019 lalu. 

Bahkan, salah satu pilotnya kedapatan melewati batas standar alkohol hingga 10 kali batas aman. Termasuk juga salah satu krunya yang kedapatan mengkonsumsi alkohol.

Melihat fakta di lapangan, mungkin traveler dibuat takut untuk terbang dengan maskapai di atas. Hanya menurut Thomas, kecelakaan yang terjadi akibat kru pesawat mabuk begitu kecil jumlahnya. Sementara itu mayoritas maskapai dan pilot di seluruh dunia diketahui cukup peduli dan strict perihal larangan konsumsi alkohol sebelum terbang. ***