4. Mau Senang-Senang Saja
Dalam pertemanan misalnya, ia tak pernah ada bila ada teman yang membutuhkannya. Tapi, sebaliknya, ia menuntut teman-temannya untuk selalu ada untuknya, baik susah maupun senang. Jika tidak, ia akan menuduh teman-temannya itu tak peduli padanya.

5. Merasa Paling Benar
Pada umumnya, orang-orang toksik selalu menganggap diri mereka benar. Jika ada masalah, mereka akan menyalahkan orang lain meski jelas-jelas ia yang salah. Bahkan, orang toksik bisa membuat dirinya terlihat seperti korban (playing victim). Jika memang orang tersebut sudah merugikan seseorang atau tim, ia tak akan minta maaf meski sudah jelas-jelas salah. Kalaupun minta maaf, yang keluar dari mulutnya bukanlah permintaan maaf yang tulus.

6. Merasionalisasi Kesalahan Orang Lain
Kalau ditegur, orang-orang toksik ini umumnya akan membela diri dengan mengatakan, “lho, banyak, kok, orang lain yang melakukannya!”. Pada dasarnya, ia ingin menunjukkan bahwa apa yang ia lakukan itu bukan sesuatu yang salah, yang mana kembali lagi ke poin nomor 7.