Pekanbaru-Padang Bakal Tersambung Tol, Ini Update Pengerjaannya
RIAU24.COM - JAKARTA – Mempercepat dan dan melanjutkan pembangunan infrastruktur merupakan salah visi Presiden Joko Widodo untuk Indonesia 2019-2024. Dimana diharapkan dengan interkoneksi infrastruktur dengan kawasan kecil, Kawasan Ekonomi Khusus, pariwisata, persawahan perkebunan dan perikanan, dapat mendorong Indonesia lebih produktif, berdaya saing dan fleksibiltas dalam menghadapi tantangan global yang dinamis, penuh kejutan dan beresiko.
Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) sendiri menjadi proyek yang strategis dan seksi bagi semua pihak terutama masyarakat Sumatera yang sangat menantikan jalan tol dapat segera hadir di daerah mereka.
zxc1
PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) pun terus fokus merampungkan penugasan pembangunan JTTS. Jalan tol yang menghubungkan Lampung hingga Aceh ini akan melalui 24 ruas Jalan Tol Trans Sumatra sepanjang kurang lebih 2.765 km, dengan prioritas di 8 ruas sepanjang kurang lebih 614 km.
Ruas ini merupakan koridor penghubung yang menghubungkan Provinsi Riau dan Sumatera Barat, yang terdiri dari 6 (enam) seksi yaitu Seksi I Padang-Sicincin (36,15km), Seksi II Sicincin-Bukittinggi (38km), Seksi III Bukittinggi-Payakumbuh (34km), Seksi IV Payakumbuh-Pangkalan (58km), Seksi V Pangkalan-Bangkinang (56km) dan Seksi VI Bangkinang-Pekanbaru (38km).
zxc2
“Pembangunan ruas tol Pekanbaru-Padang seksi I sudah kami mulai sejak kehadiran Presiden Jokowi melakukan ground breaking pada 9 Februari 2018. Sampai dengan sekarang yang baru bisa dikonstruksi baru 1,3 km, masih terhambat proses pengadaan tanah. Harapan kami kedepan pembangunan bisa cepat progresnya, didukung Sinergi Percepatan Pembangunan dari Polda Sumbar, Pemprov setempat dan pihak lainnya”, jelas Bintang Perbowo, Direktur Utama Hutama Karya, pada saat melakukan pertemuan di Mapolda Sumatra Barat (17/1), bersama dengan Kapolda Sumatra Barat, Irjen Toni Hermanto dan Anggota DPR RI Komisi VI Andre Rosiade, Direktur Operasi I Hutama Karya, Suroto, Senior Executive Vice President Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Muhammad Fauzan dan Senior Executive Vice President Divisi Pengembangan Jalan Tol Hutama Karya, Agung Fajarwanto.
Senior Executive Vice President Divisi Pengembangan Jalan Tol Hutama Karya, Agung Fajarwanto menjelaskan bahwa relokasi trase jalan tol dilakukan karena beberapa penolakan dari warga, sehingga proses perencanaan harus diulang termasuk dengan proses pengadaan tanah. “Rencana awalnya ruas tol Padang-Sicincin 30,4 km, namun sekarang berubah menjadi 36,15km. karena warga di Nagari Sungai Abang, Nagari Lubuk Alung dan Nagari Sicincin menolak tanahnya dibebaskan karena merupakan tanah pusaka tinggi dan lahan produktif.” jelas Fajar.
Pembangunan jalan tol ruas Pekanbaru-Padang ini diharapkan dapat segera terbangun sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat di Sumatera Barat dan Riau pada khususnya, baik dari sektor pariwisata, pertanian, kuliner dan juga tentunya dapat memangkas waktu tempuh dari Padang menuju Pekanbaru, sehingga lebih singkat.
“Sampai dengan akhir tahun 2019, Hutama Karya telah membangun membangun 548 km Jalan Tol Trans Sumatera dengan 364 km jalan tol yang sudah beroperasi penuh yakni ruas Bakauheni – Terbangi besar 140 km, ruas Terbangi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung sepanjang 189 km, ruas Medan-Binjai sepanjang 13 km, dan ruas Palembang-Indralaya sepanjang 22km ”, terang Bintang.
Ruas Bakauheni hingga Kayu Agung, yang merupakan penghubung antara Jawa dan Sumatera, telah tersambung pada November 2019 yang lalu dan manfaatnya telah dapat dirasakan langsung oleh masyarakat dan penggiat ekonomi. “Kita bisa belajar dari ruas Bakauheni hingga Kayu Agung, setelah tersambung, jarak tempuh Lampung hingga Palembang hanya 4-5 jam saja, yang sebelumnya 11-12 jam. Mempercepat waktu tempuh dan memperlancar arus logistik” jelas Bintang.(***)