Karena Hal ini, Suzuki Terpaksa Berhentikan Penjualan Jimny Untuk Sementara
RIAU24.COM - Dikarenakan aturan ketat standar uji emisi di Eropa, penjualan Suzuki Jimny untuk sementara dihentikan. Eropa sendiri telah meningkatkan standar emisi karbon dioksida mulai efektif berlaku tahun 2021.
Dikutip dari Otodriver.com, Rabu, 29 Januari 2020, aturan itu mewajibkan setiap pemegang merek tidak boleh menjual mobil dengan buangan emisi di atas 95 g/km.
Seperti laporan dari Carbuzz, batasan tersebut secara tidak langsung membuat Suzuki harus mundur. Itu karena mesin 1.500 cc Jimny mencerna bahan bakar menjadi karbon dioksida pada angka 170 g/km untuk transmisi otomatis.
Untuk itu, pihak Suzuki mau tidak mau harus menutup sementara penjualan Jimny di Eropa dan hanya memasarkan Ignis dan Swift saja supaya tidak didenda.
Adapun langkah untuk mengakalinya adalah mengawinkan mesin pembakaran dengan penggerak listrik alias menjadi mobil hybrid. Cara tersebut sudah diterapkan pada Suzuki Vitara yang menggunakan sistem 48 volt, sedangkan Swift Hybrid 12 volt.
Hal ini tentu tidak serta merta akan mematikan nyawa Suzuki Jimny khususnya di Eropa. Ada pula rencana Jimny akan mengganti powertrainnya dengan yang konsumsi bahan bakarnya lebih efisien.
zxc2
Aturan tersebut secara tak langsung dapat menjadi angin segar bagi pasar lain yang mengidamkan Jimny.
Di Indonesia sendiri, mereka yang mememasn Suzuki Jimny harus mengalami antrain inden yang sangat panjang. Hal ini terjadi karena terbatasnya kuota SUV yang cukup melegenda ini.