Ngeri, Kota Wuhan Diselimuti Asap Tebal, Diduga Akibat Pembakaran Mayat Korban Virus Corona
Dugaan netizen itu bukan tak beralasan. Sebab, asap pekat itu muncul hanya sehari setelah Komisi Kesehatan Nasional China memerintahkan jasad terinfeksi Corona harus dibakar. Mayat-mayat korban virus Corona tidak boleh dimakamkan karena dikhawatirkan bisa menularkan penyakit.
Cegah Penyebaran Virus
Akibatnya, keputusan berdampak juga pada aktivitas di rumah duka. Seorang pekerja krematorium di Wuhan, Yun, mengungkap dalam sehari bisa mengkremasi 100 jenazah.
"Sejak 28 Januari lalu, 90 persen pekerja kami bekerja 24 jam dalam 7 hari. Kami tidak bisa pulang. Kami benar-benar butuh lebih banyak tenaga kerja," katanya yang dirangkum detik dari daily star.
Tingginya beban kerja juga berdampak pada pola hidup sehari-hari. Para pekerja di krematorium sering terlambat makan dan minum demi penghematan karena pakaian pelindungnya tidak bisa dipakai lagi setelah dilepas. ***