Calon Ibu Kota Baru Banjir, Bapennas: Itu Bukan Ibu Kota RI
RIAU24.COM - Kawasan Desa Bukit Subur, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur direndam banjir pada Delaware 18 Februari 2020. Padahal Presiden Jokowi menunjuk Kabupaten Penajam Paser Utara sebagai calon Ibu Kota Negara RI yang baru menggangtikan Provinsi Jakarta.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menjelaskan bahwa kawasan yang terendam banjir kemarin itu bukan lokasi Ibu Kota RI yang baru.
"Bukan," kata Suharso seperti dilansir VIVAnews pada Rabu, 19 Februari 2020.
Memang, kata dia, ada daerah yang posisinya landai dan bisa terendam air. Tentu, pemerintah sudah memperhitungkan.
"Tapi enggak persis di tempat itu," ujarnya.
Menurut dia, pemerintah sudah punya masterplan dan peta potensi banjir di wilayah Ibu Kota RI baru tersebut. Dengan begitu, bisa diantisipasi tidak menggenangi lokasi.
"Eggak. Tapi kita tahu. Malah kita punya peta banjir 100 tahunan, banjir 50 tahunan yang sebelum-sebelumnya. Kita tahu persis keadaan di sana," ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Agus Wibowo mengatakan air mulai merendam kawasan Desa Bukit Subur, Kecamatan Penajam pada jam 05.00 WITA.
"BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara melaporkan telah terjadi banjir akibat intensitas hujan yang tinggi. Sampai saat ini belum ada laporan korban dan kerusakan," kata Agus.
Seperti dilansir VIVAnews, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menayangkan video pendek mengenai Ibu Kota RI yang baru di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Saat itu, Jokowi memberikan arahan dalam Pencanganan Pelaksanaan Sensus Penduduk 2020 kepada Tim Sensus Penduduk 2020 dan Badan Pusat Statistik (BPS) di Istana Negara Jakarta.
Jokowi sempat menyinggung bahwa Ibu Kota RI yang baru tersebut, tidak akan kebanjiran. Mengingat, saat ini Jakarta yang masih menjadi ibu kota, masih mengalami kebanjiran.
"Banyak orang jalan kaki, banyak orang bersepeda. Enggak ada banjir, enggak ada macet," katanya.