Setelah Mentok di Jakarta, Jokowi Akui Ahok Jadi Salah satu Calon Pemimpin Ibu Kota Baru, Pro Kontra Pun Bermunculan
"Tweeps, Kalau benar2 terjadi, diprediksikan tjd Situasi yg Tdk kondusif ke depan. Sudah jelas2 ada Cacat dimasa lalu. Indikasi Korupsi Terang benderang (hanya belum terbukti gara2 keberpihakkan Aparat). Jadi KomUt Pertamina Nothing, Malah ditunjuk jadi PimPro Ibukota Baru? AMBYAR," demikian cuit Roy di akun Twitternya @KRMTRoySuryo2 yang dikutip, Minggu, 1 Maret 2020.
Menurut Roy, cuitan itu dibuatnya karena menduga seperti pengalihan isu. Menurutnya, nama Ahok mencuat sebelumnya setelah muncul di survei tentang penanganan banjir di Jakarta. Tak lama kemudian, muncul isu Ahok jadi calon pimpinan Ibukota baru.
Roy yang juga mantan Menteri Pemuda dan Olahraga era Susilo Bambang Yudhoyono ini pun menjelaskan sengaja menambahkan istilah ambyar dalam cuitan agar netizen paham maksudnya. Roy menyinggung masih banyak persoalan penting mulai utang negara yang menumpuk sampai deretan kasus korupsi besar.
"Kata ambyar di penutup tweet itu banyak yang netizen tahu agar kita jangan ambyar fokus terhadap kasus-kasus besar di Republik +62 ini. Suap KPU dengan wayangnya Harun Masiku, Jiwasraya, Asabri, dan seterusnya belum lagi ambruknya ekonomi kita akibat ugal-ugalan utang dan pembelanjaan yang tidak tersruktur," tuturnya.
Untu diketahui, Ibukota Negara RI yang baru menurut rencana akan dibangun pada 2020 ini. Sekitar 2024 mendatang, para pegawai negeri diharapkan sudah mulai dipindahkan ke sana. ***