Temukan Pemeriksaan Corona di Bandara Soekarno-Hatta Lemah, Ombudsman: Periksa Suhu dengan Termometer Biasa
RIAU24.COM - Komisioner Ombudsman Alvin Lie mengatakan pemeriksaan virus corona kepada penumpang dari negara lain di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta tidak dilakukan secara maksimal. Dia mendapat laporan tersebut pada Ahad 1 Maret 2020 kemarin.
Dilansir dari CNNIndonesia.com, Senin, 02 Maret 2020, dari keterangan Alvin, pemeriksaan kartu kesehatan dan suhu tubuh hanya dilakukan oleh dua petugas di Terminal 3 Bandara Soetta dan hanya memakai termometer biasa. Itu terjadi pada pukul 13.30 WIB.
"Minggu 1 Maret 2020 jam 13.30 WIB, cuma ada 2 set petugas, periksa suhu dengan termometer biasa bukan thermoscan," kata Alvin.
Dikarenakan pemeriksaan hanya dilakukan dua petugas, antrean panjang pun terjadi. Jumlah penumpang yang diperiksa tidak sebanding dengan jumlah petugas pemeriksa.
zxc1
Tak hanya itu, karena hanya memakai termometer biasa, ada potensi pemeriksaan tidak maksimal. Kata Alvin, hal itu juga bisa membuat turis asing menjadi cemas datang ke Indonesia meski pemerintah sudah memberikan berbagai promo.
"Kita mau promo dan diskon model apapun, kalau kesan pertama saat tiba di Indonesia seperti ini, pasti mengecewakan pelawat dan berpotensi menjadi negative testimony," imbuhnya.
Laporan yang ditemukan Alvin membuktikan jika pernyataan Direktur Utama Angkasa Pura 2, Awaluddin tidak sesuai kenyataan. Pada 31 Januari lalu, Awaluddin mengatakan pemeriksaan terhadap penumpang dari luar negeri di Bandara Soetta dilakukan dengan thermal scanner dan surveillance syndrome. Sementara laporan yang ditemukan Alvin, pemeriksaan hanya dilakukan dengan termometer biasa.
Penjelasan Otoritas Soetta
Terpisah, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Bandara Soekarno-Hatta, Anas Maruf mengklaim thermal scanner massal selalu menyala dan memindai suhu penumpang dari luar negeri yang masuk Bandara Soetta. Dia berdalih pemindaian suhu tetap dilakukan dengan thermogun kepada setiap penumpang dari luar negeri.
"Disamping dengan yanb Thermal scanner massal, juga dilakukan pemindaian suhu dengan thermogun (orang per orang)," kata Anas.
Dia menjelaskan jika petugas yang disiagakan sebenarnya berjumlah 15 orang. Dari jumlah itu, 6 petugas ditempatkan di Gate 8. Kemudian 7 petugas berjaga di Gate 6. "Ada petugas lain yang sedang jaga di ruang pos kesehatan dan gantian sholat/makan," jelasnya.
Ihwal antrean yang panjang, Anas mengatakan itu akibat dari sebagian besar penumpang yang belum menulis kartu Health Alert Card (HAC) di pesawat. Alhasil, mereka baru menulis saat turun di Bandara Soetta, sehingga terlihat menumpuk di bandara.
"Pada siang tadi (Minggu) ada beberapa penerbangan yang datang bersamaan dan rata-rata belum menulis HAC di pesawat, sehingga terjadi penumpukan di area pengisian HAC," tutupnya.