Bersikap Pongah dan Bakar Makam Khalifah yang Dihormati dan Dikenang Muslim di Seluruh Dunia, Nyawa Jenderal Suriah Ini Berakhir Tragis
Dilansir viva yang mengutip haber, Kamis 5 Maret 2020, dengan dukungan dari Rusia, pasukan yang dipimpin Mayjen Ramadan menyerang milisi yang masih bertahan di daerah perbatasan antara Suriah dan Turki tersebut, baru-baru ini.
Ternyata, Mayjen Ramadan dan pasukannya tak cuma menggempur wilayah pertahanan pasukan oposisi. Setelah berhasil memukul mundur lawan, Ramadan dan pasukannya terus merengsek masuk ke wilayah Desa Maar Shimmareen, Desa Deyr Sharki dan Desa Hamdiyye.
Di Desa Deyr Sharki, terjadilah perbuatan yang tak beradab serta tak terpuji itu. Hal itu setelah pasukan Suriah menutup paksa area pemakaman Umar Bin Abdulaziz, yang berada di kawasan itu.
Makam cicit dari Khalifah Umar Bin Khattab itu, ternyata tak cuma sekadar ditutup. Pasukan militer Suriah di bawah pemerintahan rezim pemerintahan Presiden Bashar Al-Assad itumalah merusak dan melakukan penjarahan. Buntut dari ulah pasukan Suriah itu, makam bersejarah itu jadi tak berbentuk lagi.
Namun yang paling banyak disesalkan, Mayjen Ramadan membakar sebagian makam dan sengaja berfoto di lokasi itu. Tak puas sampai di situ, ia lalu menyebarkan foto itu di media-media di Suriah.
Tentu saja, ulah tak beradab dari Mayjen Ramadan itu langsung menyulut amarah pasukan oposisi dan militer Turki. Karena tak ada yang menyangka, sang jenderal begitu tega menghancurkan makam seorang khalifah yang terkenal karena kesalehannya dalam sejarah Islam.