Serangan Udara di Peternakan Tempat Warga Suriah Berlindung Terjadi, Kematian Dua Bayi Secara Mengenaskan Tuai Kecaman Dari PBB
Pekan lalu, Turki meluncurkan operasi militer yang dijuluki Spring Shield sebagai tanggapan atas pembunuhan sedikitnya 33 tentaranya oleh pasukan pemerintah Suriah yang didukung Rusia.
Turki, yang mendukung beberapa kelompok oposisi bersenjata, mendirikan beberapa titik pengamatan di Idlib yang berulang kali diserang sejak intensifikasi serangan militer oleh militer Presiden Bashar al-Assad dan sekutunya Desember lalu.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memperingatkan pemerintah Suriah untuk menarik diri dari Idlib sebagai bagian dari perjanjian Sochi pada akhir bulan lalu. Namun, pertempuran telah meningkat, dengan pasukan Turki menjatuhkan setidaknya tiga pesawat pemerintah Suriah selama beberapa hari terakhir.
Sementara itu, dua tentara Turki lainnya tewas pada hari Rabu, sehingga jumlah kematian total sejak Februari menjadi lebih dari 50.
Namun Raja Androon, seorang wanita Suriah berusia 65 tahun dari Idlib yang kedua putranya dibunuh oleh pasukan pemerintah Suriah dan sekarang tinggal di Antakya, mengatakan dia tidak optimis tentang hasil pembicaraan tersebut.
"Pembicaraan itu dapat mengurangi pertikaian, tetapi saya tidak menahan nafas agar rezim Suriah keluar dari Idlib," kata Androon. "Saya harap Idlib akan berada di bawah pemerintahan otonom, dan tidak berada di bawah kendali Assad."