Gereja di Indonesia Ini Tetap Nekat Melaksanakan Acara Penahbisan Massal, Meskipun Pembatasan Berkumpul Diberlakukan
RIAU24.COM - Pertemuan massal di seluruh dunia dibatalkan untuk menghindari memberi virus Covid-19 kesempatan untuk menyebar ke kerumunan besar.
Contoh mengapa pertemuan massal harus dihindari ada di mana-mana, seperti fakta bahwa kematian Covid-19 yang kedua di Malaysia adalah pasien yang terinfeksi setelah menghadiri pertemuan tabligh.
Tapi seperti dilansir Riau24.com dari The Jakarta Post melaporkan bahwa ratusan orang menghadiri Misa pentahbisan untuk Siprianus Hormat, yang diangkat menjadi uskup baru Ruteng. Acara ini dilakukan meskipun ada permintaan untuk membatalkan pembatasan berikut pada pertemuan massal di tengah wabah Covid-19, tetapi panitia bersikeras untuk melanjutkan.
Rupanya, acara itu diadakan di bawah langkah-langkah kesehatan yang sangat ketat, karena setiap pengunjung gereja harus diperiksa suhu mereka dan diberikan pembersih tangan sebelum diizinkan masuk ke dalam gedung.
Lebih dari 1.500 orang dilaporkan hadir.
Bupati Manggarai Deno Kamelus menambahkan bahwa pemerintah mengikuti kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah pusat untuk mencegah penyebaran virus corona. “Pemerintah dan panitia juga memonitor dengan ketat pengunjung gereja dari luar Manggarai ketika mereka berada di Ruteng,” katanya.