Menu

Suami Dikarantina Selama 14 Hari, IRT Warga Bantan Bengkalis Menangis

Dahari 23 Mar 2020, 14:51
- Seorang ibu rumah tangga (IRT) warga Masyarakat Desa Muntai, kecamatan Bantan, kabupaten Bengkalis menangis setelah mengetahui bahwa suaminya yang baru pulang dari Malaysia lewat pelabuhan Bandar Sri Laksemana (BSL) harus dikarantina (foto/Hari)
- Seorang ibu rumah tangga (IRT) warga Masyarakat Desa Muntai, kecamatan Bantan, kabupaten Bengkalis menangis setelah mengetahui bahwa suaminya yang baru pulang dari Malaysia lewat pelabuhan Bandar Sri Laksemana (BSL) harus dikarantina (foto/Hari)

RIAU24.COM - BENGKALIS- Seorang ibu rumah tangga (IRT) warga Masyarakat Desa Muntai, kecamatan Bantan, kabupaten Bengkalis menangis setelah mengetahui bahwa suaminya yang baru pulang dari Malaysia lewat pelabuhan Bandar Sri Laksemana (BSL) harus dikarantina oleh Pemkab Bengkalis selama 14 hari.

Hal tersebut saat dirinya yang akan menjemput suami tercintanya di pelabuhan BSL, Senin 23 Maret 2020 pukul 14.00 WIB.

zxc1


Saat menangis nangis, hal tersebut pun langsung ditenangkan oleh Camat Bantan dan Danramil 01/Bengkalis sambil memberikan keterangan bahwa suaminya bukan ditahan melainkan hanya dikarantina sebentar selama 14 hari.

"Suami Ibuk bukan ditahan, melainkan hanya dikarantina dan dilakukan pemeriksaan, karena dia baru pulang dari Malaysia lantaran untuk mengantisipasi pencegahan virus corona ini," ungkap camat Bantan.

"Saya kesini mau menjemput suami, kami tidak ada uang mana tau suami saya mau mengasi uang kepada kami untuk buat belanja dirumah," ujar ibu itu sambil tersedu sedu.

zxc2

Diutarakannya bahwa suami memang sudah lama bekerja dimalaysia dan pergi setiap satu bulan sekali. "Suami saya berangkat setiap satu bulan sekali. Dia memang bekerja dimalaysia selama ini, kerjanya di Batu pahat Malaysia," ucapnya lagi. (R24/Hari)