Beli 340 Ribu Alat Rapid Tes Dari China, Spanyol Kecewa Karena Alatnya Tak Akurat, Pemakaian pun Disetop
RIAU24.COM - Otoritas kesehatan di Spanyol berhenti menggunakan alat pendeteksi cepat Covid-19 setelah hasil yang didapat tidak sesuai dengan kenyataan. Sebanyak 340 ribu alat uji virus Corona itu mereka beli dari sebuah pabrik di Shenzen, China.
Seperti dikutip dari South China Morning Post, Madrid telah berhenti menggunakan alat uji tersebut. Keraguan pemerintah Spanyol disebabkan karena jumlah kasus di Spanyol meningkat pada Kamis kemarin menjadi 56.188 kasus positif Covid-19 dan 4.089 kematian.
Penelitian Badan Penyakit Menular dan Klinik Mikrobiologi Spanyol (SEIMC) memposting di situs resminya jika alat uji swab yang dibuat olah Shenzhen Bioeasy Biotechnology hanya memiliki akurasi atau ketepatan kurang dari 30 persen. Padahal sumber-sumber mengatakan tes harus memiliki keakuratan lebih dari 80%.
Fernando Simón, direktur pusat koordinasi darurat kesehatan Spanyol, mengatakan pada hari Kamis bahwa Spanyol memeriksa 9.000 tes, menemukan bahwa hasil mereka tidak cukup konsisten, dan memutuskan untuk mengembalikannya.
Kedutaan Besar Tiongkok di Spanyol mengatakan di Twitter pada hari Kamis bahwa pasokan medis yang disumbangkan Tiongkok ke negara lain tidak termasuk produk Bioeasy.
Dikatakan bahwa Kementerian Perdagangan China memberi Spanyol daftar pabrikan dan bahwa Bioeasy tidak ada di antara mereka, menambahkan bahwa ia belum diberi lisensi dari Administrasi Produk Medis Nasional China untuk menjual produk-produknya.