Tak Disangka, Ratusan Calon Perwira Polisi Ini Dinyatakan Positif Corona, Saat Ini Tengah Diisolasi
RIAU24.COM - Ngeri, begitulah melihat sepak terjang wabah virus Corona di Tanah Air. Sejak ditemukan mewabah beberapa waktu lalu, korban terjangkit terus bertambah secara signifikan. Bahkan, sebanyak 300 siswa Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Lemdikpol Polri di Kota Sukabumi, Jawa Barat, juga tak mampu menghindarinya. Mereka saat ini dinyatakan positif terjangkit virus itu, setelah menjalani rapid test. Buntutnya, ratusan siswa tersebut kini harus menjalani proses isolasi.
Terkait hal ini, Kabiro Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Argo Yuwono, mengatakan pihaknya telah mengecek kondisi mereka di Setukpa, Kota Sukabumi, Rabu 1 April 2020.
"Sesuai perintah Bapak Kapolri, sehubungan dengan pemberitaan siswa Setukpa terjangkit atau positif Corona, kita cek ke sini, ada Ka SDM Polri dan Karo Psikologi. Kita langsung mengecek, mengawasi, melihat, memberikan beberapa arahan-arahan berkaitan dengan siswa tersebut," ungkapnya, dilansir detik.
DIkatakan, 1.550 siswa yang ada di Setukpa menjalani rapid test beberapa hari lalu. Dari jumlah tersebut, 300 siswa dinyatakan positif Corona.
"Saat ini 300 siswa yang dinyatakan positif usai rapid test tersebut ada di Setukpa, kemudian 1.250 siswa lainnya itu cuti. Dari 300 ini sudah dilakukan langkah oleh Setukpa, Pusdokes Polri, SDM Polri, dan Kasetukpa," terangnya.
Langkah yang dilakukan Polri saat ini, antara lain pemberian vitamin dan isolasi mandiri. Saat ini kondisi 300 siswa tersebut dalam keadaan baik.
"Yang pertama isolasi mandiri, kedua adalah pemberian vitamin C injeksi dan tablet. Kemudian rontgen dan olahraga ringan, berjemur. Itu semua sudah kita lakukan. Secara teknis akan dijelaskan nanti oleh Kapusdokes," beber Argo.
Dalam kesempatan itu, Argo meminta masyarakat yang tinggal di sekitar area Setukpa tidak resah dan khawatir karena pihaknya sudah melakukan langkah sesuai protokol kesehatan penanganan dan pencegahan penyebaran virus Corona.
Sementara itu, Kepala Pusat Kedokteran Kesehatan (Kapusdokkes) Polri Brigjen Musyafa menyatakan hasil rapid test bukan berarti ratusan siswa tersebut sudah benar-benar terjangkit Corona.
Sejauh ini, pihaknya telah melakukan beberapa langkah, untuk menjaga kondisi kesehatan para siswa. Salah satunya memberi tambahan menu makan yang tujuannya untuk stamina sekaligus obat yang menguatkan daya tahan tubuh dan imunitas.
"Masyarakat tidak perlu khawatir, khususnya yang di sini. Sudah dilakukan foto rontgen, dan hasilnya dalam batas normal," ujar dia.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sempat mengungkapkan adanya klaster baru penyebaran Corona di Jabar. Klaster baru itu terdapat di satu kecamatan di Kota Sukabumi. Penemuan klaster baru itu diketahui setelah dilakukan rapid test kepada 22 ribu orang. Dari hasil tes tersebut terdapat sebanyak 300 orang yang terindikasi positif Corona yang sebagian besar berada di Kota Sukabumi.
"Dari hasil tes masif itu, paling banyak itu dari Sukabumi, itu yang terbesar dari seluruh wilayah kabupaten dan kota di Jabar. Jadi bukan di Depok, Bekasi, ini menjadikan Sukabumi sebagai klaster baru," ungkapnya ketika itu. ***