Ramai Diburu Hingga Dipakai Artai, Kalung Antivirus Ternyata Tak Bisa Tangkal Corona
RIAU24.COM - Belakangan ini banyak masyarakat yang memburu kalung antivirus yang dijual bebas di online. Bahkan, beberapa artis sudah banyak yang memakai kalung ini, salah satunya adalah Nagita Slavina.
Dilansir dari Sindonews.com, Kamis, April 2020, di e-commerce sendiri kalung ini dijual dengan harga beragam mulai dari Rp128.000 hingga Rp270.000. Di Shopee, kalung yang dipatok dengan harga Rp 190.000 tersebut sudah ludes terjual.
Kalung itu merupakan buatan Jepang yang sebetulnya sudah dilarang di beberapa negara Asia, tapi masih banyak dijual di pasar Hong Kong. Kalung dengan label Toamit Virus Shut Out ini, diklaim sudah terbukti efektif menghambat partikel udara dan bakteri serta virus, dan mengurangi kemungkinan terinfeksi ataupun menulari orang lain.
Produsennya mengatakan kalung itu cocok bagi orang sakit, lansia, anak-anak, hingga individu dengan imunitas tubuh rendah. Kalung ini mengandung klorin dioksida.
Lalu, benarkah kalung ini ampuh menangkal virus? Dr Ariane Davison selaku virologis dan imunologis, kalung itu adalah sebuah kebohongan. "Kalung dipakai di leher, sama sekali jauh dari mulut maupun hidung yang merupakan kunci masuknya infeksi Covid-19. Kalau kalung itu terkena wajah, kandungan aktifnya-klorin dioksida-akan justru menyebabkan gangguan pernapasan serius dan iritasi mata, juga kulit terbakar mengingat bahannya yang korosif," jelas Davison dikutip dari Hongkong.
Dia menjelaskan, klorin dioksida digunakan untuk tindakan sterilisasi permukaan keras dan tidak boleh terkena wajah. "Artinya, kalung itu tidak berguna untuk proteksi melawan Covid-19," ujar Direktur Global Health Care Consultants yang tinggal di Hong Kong ini.
Di laman eBay dan Facebook sendiri, kalung itu sudah dilarang diperjualbelikan. Pemerintah Vietnam dan Thailand juga sudah menyita benda tersebut. Pemerintah Vietnam mengatakan produk itu tidak bersandar pada bukti ilmiah.
Meski begitu, kalung ini masih ramai tersedia di Hong Kong yang dijual dengan harga di bawah HKD100 atau sekira Rp211.344. Selain hand sanitizer, masker, disinfektan, maupun kalung, masyarakat juga menyasar alat tes cepat (rapid test) yang tersedia di sejumlah e-commerce. Tes tersebut guna mengetahui apakah kita terserang virus corona.