Pernyataan Anies Bikin Merinding, Ternyata Sudah Seganas Ini Virus Corona Serang Jakarta
RIAU24.COM - Bikin merinding, begitulah pemaparan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan tentang perkembangan wabah virus Corona di Jakarta. Dalam telekonferensi video, Kamis (2/4/2020) kemarin di hadapan Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Anies secara blak-blakan menggambarkan kondisi yang ada, berikut keluhannya.
Yang mengejutkan, Anies mengungkapkan kasus kematian atas Corona di DKI sudah dalam tahap mengerikan. Menurutnya, tingkat fatalitas kematian akibat virus Corona di Jakarta ternyata paling tinggi dari fatalitas global atau sedunia saat ini.
Dari jumlah 885 kasus positif, sudah ada 90 pasien yang meninggal dunia, atau mencapai 10 persen.
Sedangkan secara global, tingkat fatalitas Corona berada pada angka 4,4 persen. Namun yang terjadi di Jakarta saat ini, angkanya sudah mencapai dua kali lipat.
"Saat ini di Jakarta, ada kasus positif corona kira-kira 885 positif. Dari jumlah itu, 90 meninggal. Artinya, case fatality rate-nya sekitar 10 persen," ungkapnya, dilansir viva, Jumat 3 April 2020.
Tak hanya itu, Anies juga mengungkapkan penanganan kasus Corona di Jabodetabek yang tidak terintegrasi. Padahal, kawasan Jabodetabek sebagai episenter dari wabah corona, seharusnya menjadi perhatian serius pemerintah agar ada penyatuan penanganan di wilayah di tiga provinsi itu. Namun selama ini, penanganan dilakukan secara tidak terintegrasi.
Ditambahkannya, Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), seharusnya membuat Jabodetabek sebagai area khusus di mana penanganan Corona tidak terpisah-pisah. Karena itu, Anies mendesak segera dikeluarkan kebijakan tersendiri untuk penanganan corona di kawasan Jabodetabek.
Yang tak kalah mengejutkan, Anies juga memprediksi ada ribuan warga Jakarta yang positif Corona tapi tak terdeteksi. Menurutnya, hal itu terjadi karena belum memadainya kapasitas pengujian.
Dikatakan, Pemprov DKI mengkalkulasi tren peningkatan kasus positif dengan data jumlah pemakaman warga yang diduga dijangkiti Corona. Hasilnya, didapat proyeksi ribuan warga sudah terjangkit, sekali pun data resmi baru bisa mengkonfirmasi ada 885 kasus di Jakarta.
"Bila kita melihat dari pelajaran di tempat lain, kasus yang terkonfirmasi selalu lebih kecil jumlahnya dibanding yang senyatanya. Biasanya setelah satu bulan kemudian, kita baru tahu yang sesungguhnya," ujar Anies.
Puluhan Meninggal Dalam Sehari
Bahkan pada Kamis kemarin, sudah ada 38 jenazah yang diduga terinfeksi corona yang dimakamkan di Jakarta. Menurut Anies, ini menunjukan betapa parahnya situasi wabah corona di ibu kota.
"Pagi ini saja, itu ada 38 jenazah yang dimakamkan dengan protap (prosedur tetap) Covid-19. 38 orang pagi ini, baru setengah hari," tekannya.
Sesuai data Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI, jenazah yang diduga meninggal karena Corona, belum dimasukkan ke data resmi total kematian akibat Corona di Jakarta.
"Kami melihat bukan saja data dari (Dinas) Kesehatan, tapi juga data dari pemakaman," ujar Anies.
Anies mengemukakan hal itu dikarenakan jenazah-jenazah tadi belum secara resmi didiagnosa corona. Hasil tes baru muncul beberapa hari setelah jenazah dimakamkan. Jumlah kematian akibat virus itu secara faktual, lebih besar dari data resmi yang diumumkan.
Dalam kesempatan itu, Anies juga menagih pencairan dana bagi hasil dari Pemerintah Pusat ke Pemprov DKI dengan total Rp7,5 triliun. Penagihan sudah dilakukan secara resmi melalui surat kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani. Hal ini karena Pemprov sudah merealokasi APBD DKI Jakarta 2020 sebesar Rp3,032 triliun khusus untuk menangani corona. Anies ingin ada penguatan anggaran lagi dari dana yang harus dibayarkan pemerintah pusat.
Menanggapi hal itu, Wapres Ma'ruf Amin memberi semangat kepada Anies Baswedan untuk tetap menjaga kesehatan selama bertugas menangani virus corona. "Tetap semangat Pak gubernur. Mudah-mudahan berhasil. Jaga kesehatan," kata Maruf Amin.
Wapres mengatakan akan menindaklanjuti laporan-laporan dari Anies. Ma'ruf juga menyampaikan terima kasih atas sejumlah usulan dari Anies selama ini.
"Hal-hal yang saya coba tindak lanjuti akan saya tindak lanjuti. Mudah-mudahan usulan-usulan bisa dipenuhi," kata Ma'ruf. ***