Beda Hitungan dengan Versi Pemerintah, IDI Ungkap Kematian Akibat Corona Sudah Tembus 1.000 Kasus, Begini Penjelasannya
RIAU24.COM - Tidak sama dengan hitungan versi pemerintah, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengungkap angka kematian terkait virus Corona di Indonesia mencapai 1.000 orang. Sedangkan versi pemerintah menyebutkan kasusnya baru menyentuh angka 535 kasus.
Namun IDI punya penjelasan terkait perbedaan itu. Seperti diungkapkan Ketua IDI Sarang M Faqih, jumlah itu termasuk dengan pasien dalam pengawasan (PDP) Corona.
"PDP yang meninggal belum masuk dalam laporan kematian. PDP yang meninggal oleh RS dilaporkan juga sebagai kematian perawatan COVID, dimakamkan sesuai prosedur COVID. Hasil pemeriksaan belum keluar bahkan belum sempat diperiksa," terangnya, Sabtu 18 April 2020, dilansir detik.
Daeng mengatakan pemeriksaan terkait virus Corona di Indonesia relatif kurang cepat. Sehingga yang mati dalam status PDP belum keluar hasilnya malah tak sempat diperiksa.
Ini pentingnya testing perlu diperluas dan dipercepat prosesnya seperti yang disampaikan Presiden," ujar Daeng.
Terpisah, pernyataan senada juga disampaikan Humas PB IDI, Halik Malik.
Menurut Halik, angka kematian yang mencapai 1.000 orang itu merupakan akumulasi dari kasus positif dan PDP Corona.
Dikatakan, selama ini PDP Corona tak diumumkan resmi pemerintah. Jumlah kasus ODP dan PDP Corona baru disampaikan secara berkala setelah ada perintah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Ya sejauh ini kan blm pernah diumumkan yang statusnya PDP. Sementara banyak laporan pasien dalam pengawasan COVID-19 ini belum menerima hasil lab keburu meninggal. Nah itu kalau ditotalkan dengan yang sudah disampaikan jubir pemerintah ya memang angkanya di atas itu," ujarnya.
Menurut Halik, data terkait Corona yang disampaikan pemerintah saat ini belum menggambarkan kondisi rill kasus Corona di Indonesia. Itu disebabkan pemeriksaan yang masih belum masif di sejumlah daerah. ***