Tak Pernah Kembali Lagi Kerumahnya, Pria Tampan Ini Ditemukan Dalam Keadaan Sudah Menjadi Kerangka di Selokan Sebuah Jalan Raya Malaysia
RIAU24.COM - Pada pagi hari tanggal 26 April, sebuah kerangka ditemukan di tengah selokan di PLUS Highway.
Menurut Awani, kerangka itu ditemukan oleh seorang anggota masyarakat pada sore hari tanggal 25 April. Polisi berhasil melacak asal-usul kerangka itu yang ternyata milik seorang lelaki Melaka berusia 20-an. Kerangka itu masih mengenakan helm dan pakaian, dompetnya tidak tersentuh sama sekali dengan uang tunai sekitar RM150. Sepeda motor yang dia naiki tidak dapat ditemukan di mana pun dan tidak ada jejak senjata pembunuh.
Menurut Awani, terakhir kali keluarganya melihatnya pada pukul 8.30 malam pada tanggal 13 Maret 2020. Almarhum telah meminta izin dari orang tuanya untuk pergi ke kampung halaman seorang kolega di Tangkak, Johor. Mereka memberinya izin untuk melakukannya. Namun, dua hari kemudian, ketika ibunya menelepon ponselnya, dia tidak pernah mengangkatnya. Dia berpikir bahwa dia hanya bersenang-senang sehingga dia tidak pernah mengkhawatirkan anaknya lebih jauh.
Hari berikutnya, 16 Maret, ibunya memanggil sepupu almarhum yang bekerja di tempat yang sama dan dia mengatakan bahwa almarhum tidak bekerja. Biasanya, dia akan kembali ke rumah bagaimanapun caranya. Di ambang kepanikan, sang ibu memutar nomor kolega dari Tangkak dan dia mengatakan bahwa rencana mereka gagal. Sedikit demi sedikit, mereka mengumpulkan informasi yang mereka terima dan sampai pada kesimpulan bahwa dia pergi ke Ampang sendirian.
Orang terakhir yang melihatnya adalah seorang teman di Ampang. Almarhum dilaporkan meninggalkan Ampang pada jam 3 pagi.
Laporan orang hilang diajukan pada 17 Maret dan keluarga turun ke media sosial untuk meminta bantuan dari netizen. Kakak perempuan almarhum pergi dari rumah sakit ke rumah sakit untuk mencoba mengidentifikasi korban kecelakaan mobil tanpa identitas tetapi tidak berhasil. Dia juga selalu mengemudi perlahan di jalan raya untuk melihat apakah ada jejak sepeda motor kakaknya di dekatnya.
Hari-hari berubah menjadi minggu dan sudah sebulan. Pada hari ke-42 kepergiannya, mereka menemukannya dengan kondisi yang sudah meninggal.
Polisi telah mengirim mayat tersebut ke Rumah Sakit Tunku Jaafar di Seremban untuk diautopsi dan kasus ini telah diklasifikasikan sebagai kematian mendadak.
R24/DEV