RIAU24.COM -  Ketika perdebatan tentang pengungsi Rohingya di Malaysia terus tumbuh dan semakin menegang, insiden ini mungkin hanya memicu lebih banyak bahan bakar ke api unggun yang sudah sangat mengamuk. Baru-baru ini, dua pria yang diduga berasal dari Rohingya, mengunggah video panjang ke media sosial, yang bertujuan menghina dan mengancam orang Malaysia.

Menurut China Press, video berdurasi 44 menit itu terdiri dari serangan verbal tanpa henti terhadap orang-orang Malaysia, karena mereka menantang tidak hanya hak-hak warga negara Malaysia untuk berada di negara itu, tetapi juga mengancam mereka yang mengkritik mereka atas masalah sosial media.

Duo ini bahkan bertindak lebih jauh untuk memberikan apa yang mereka klaim sebagai 'alamat rumah' mereka kepada pemirsa, meminta mereka untuk menemui mereka untuk "menyelesaikan" setiap sengketa secara langsung.

Video, yang sejak itu beredar di media sosial, mendorong banyak tanggapan dari Malaysia, yang dimengerti marah oleh komentar dan penghinaan para lelaki yang meremehkan. Dikatakan bahwa polisi telah terlibat dalam masalah ini dan saat ini sedang menyelidiki keberadaan keduanya.

Namun, dalam sebuah posting oleh grup Facebook We Are Malaysia, dikatakan bahwa setelah tiba di alamat yang diberikan oleh para pria, alamat yang dialamatkan ternyata palsu. Juga diduga bahwa laki-laki itu sebenarnya tidak di Malaysia sama sekali, dan sebenarnya tinggal di Amerika Serikat. Pernyataan formal belum dirilis oleh PDRM tentang masalah ini.