Siaran Pers Covid-19 Dilaksanakan di Posko Check Point Kecamatan Lirik
Siaran Pers Covid-19 Dilaksanakan di Posko Check Point Kecamatan Lirik
INHU - Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) melalui Juru bicara (Jubir) tim gugus tugas percepatan penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) di Kabupaten Inhu, Jawalter S M.Pd, Kamis 30 April 2020 siang menyampaikan siaran pers perkembangan kasus dan penanganan Covid-19 tertanggal 30 April 2020 di Posko Pengawasan Terpadu Pencegahan Penyebaran Covid-19 di Kecamatan Lirik.
Memang semenjak beberapa waktu lalu, Jubir gugus tugas mulai menyampaikan siaran pers secara berkeliling kesejumlah kantor, posko serta tempat lainnya yang tergabung dalam gugus tugas, artinya, penyampaian siaran pers tidak semata-mata dilaksanakan pada kantor Dinas Komunikasi dan informatika (Diskominfo) Inhu saja yang juga termasuk gugus tugas bidang humas.
Seperti beberapa waktu lalu, Jubir melaksanakan siaran pers dikantor Bupati Inhu, bahkan baru-baru ini Jubir gugus tugas mendampingi Bupati Inhu H Yopi Arianto, SE yang juga ketua gugus tugas menyampaikan siaran pers dikantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Inhu di Pematang Reba Kecamatan Rengat Barat.
Kamis siang, Jubir memilih posko pengawasan terpadu pencegahan penyebaran Covid-19 Kecamatan Lirik yang berada persis didepan kantor PT Pertamina EP Field Lirik atau hanya sekitar 50 meter dari wahana Wisata Alam (WA) milik Pertamina Lirik.
Dalam menyampaikan siaran pers, Jubir didampingi Camat Lirik, Sani Santos S.Sos, Sekretaris Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Inhu, Nurjanah serta pihak terkait lainnya.
Berikut paparan Jubir gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 di Inhu, berdasarkan update data terakhir yang dihimpun dari Dinas Kesehatan Kabupaten Inhu tanggal 30 April 2020, terdapat Orang Dalam Pemantauan (ODP) kumulatif dari tanggal 22 Maret sampai 29 April 2020 sebanyak 399 orang, ODP yang masih dalam proses pemantauan sebanyak 34 orang.
ODP selesai pemantauan 365 orang. ODP yang telah diperiksa menggunakan rapid test hingga saat ini berjumlah 271 orang, dengan hasil rapid 270 orang dinyatakan Negatif dan 1 orang dinyatakan Reaktif.
Jumlah OTG Sampai saat ini nihil. Sedangkan Kumulatif pelaku perjalanan (PP) dari tanggal 28 Maret sampai 29 April 2020 sebanyak 3.727 orang, dengan rincian PP dalam pemantauan berjumlah 994 orang (26,67%), PP selesai pemantauan berjumlah 2.733 orang (73,33%). Jumlah saat PDP saat ini adalah 1 orang dan Kasus Terkonfirmasi (Positif) 0 (nol).
Sementara itu, berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, data Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kabupaten Indragiri Hulu dikelompokkan ke dalam 9 sektor usaha yang terdiri dari sektor pertanian, sektor pertambangan dan penggalian, sektor angkutan dan komunikasi, sektor listrik, gas, dan air bersih, sektor konstruksi , sektor perdagangan, hotel dan restoran , sektor industri dan pengolahan, sektor keuangan sewa dan sektor jasa-jasa.
UMKM sendiri merupakan kegiatan usaha yang mampu memperluas lapangan kerja dan memberikan pelayanan ekonomi secara luas kepada masyarakat. UMKM diklasifikasi berdasarkan modal yang dimilikinya, yaitu usaha mikro yang memiliki kekayaan Rp. 50.000.000, usaha kecil memiliki kekayaan Rp. 50.000.000 sampai Rp. 500.000.000 dan usaha menengah yang memiliki kekayaan Rp. 500.000.000 sampai Rp. 10.000.000.000.
Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Inhu juga melakukan pendataan UMKM yang terdampak Covid-19.
Namun karena keterbatasan waktu dan persyaratan yang harus dilengkapi, hingga bulan April ini Kabupaten Inhu mengirimkan data 422 UMKM yang terdampak Covid-19 ersebar diberbagai Kecamatan yang ada di Kabupaten Inhu.
Untuk tambahan informasi, jumlah UMKM di Kabupaten Inhu hingga saat ini adalah sebanyak 9.170 UMKM, yang terbagi kedalam 3 skala usaha dengan rincian sebagai berikut, skala usaha mikro dengan jumlah 5.878 pelaku usaha, skala usaha kecil dengan jumlah 3.162 pelaku usaha dan skala usaha menengah dengan jumlah 130.
"Sewaktu-waktu data ini akan bertambah karena masih dalam proses pendataan disetiap Kecamatan di Kabupaten Inhu," ucap Jawalter.
Selain itu, daftar Koperasi yang telah mengisi formulir Koperasi terkena dampak Covid-19 di Kabupaten Inhu dan datanya telah dikirimkan hingga saat ini berjumlah 41 Koperasi.
Sedangkan Koperasi yang aktif hingga bulan April 2020 berjumlah 201 Koperasi yang tersebar di 14 Kecamatan di Kabupaten Inhu.
Mengetahui lebih jelas terkait satu orang PDP di Inhu, Anggota Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Inhu, dr Nispi Anggraini, Sp.P membenarkan jika saat ini tim medis RSUD Indrasari Rengat di Pematang Reba tengah merawat seorang PDP Covid-19.
Pasien tersebut berjenis kelamin pria, bekerja sebagai petani dengan berdomisili di kecamatan Peranap. " Beliau sudah tiga hari ini kami rawat, terhitung sejak tanggal 28 April yang lalu," ujar Nispi saat dikonfirmasi wartawan.
Dokter spesialis paru di RUSD Indrasari tersebut mengungkapkan, dari keterangan pasien PDP yang tidak disebut nama itu mengaku punya riwayat kontak fisik dengan keluarganya yang domisili di Pekanbaru.
"Katanya dia ada kontak langsung dengan anaknya dan gejala pasien antara lain, mencret dan batuk, serta juga punya rekam medis penyakit TBC," sambung Nispi.
Karena pasien masuk PDP, kata Nispi, penanganan kepada pasien disesuaikan dengan protap atau protokoler penanganan Covid-19, termasuk dilakukan isolasi dan pola penanganannya juga pakai Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.
"Untuk hasil uji Laboratorium Swab diprediksi dapat diterima dari Labor Pekanbaru setelah tiga hingga lima hari kedepan," ucapnya.
Beberapa waktu lalu pasien tersebut sempat mengalami batuk-batuk dan demam, namun kondisi pasien itu saat ini sudah mulai membaik.
Alhamdulillah, Kamis 30 April 2020 malam kondisi warga Kecamatan Peranap, Kabupaten Inhu yang menjadi PDP tersebut semakin membaik dan menunjukkan perkembangan yang menyenangkan.
Sementara Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Inhu, Elda Fitriani mengatakan, satu orang yang PDP diketahui setelah menjalani dua kali tes rapid dan hasil tes kedua reaktif. Setelah adanya reaktif, Dinas Kesehatan Inhu kemudian melakukan tracing atau penelusuran terhadap orang-orang yang pernah kontak fisik dengan pasien. Hanya saja Elda tidak menyebut berapa orang yang sudah ditelusuri oleh tim dari Dinas Kesehatan.
''Perlu kami sampaikan bahwa pasien ini belum tentu positif terinfeksi corona karena untuk menentukannya harus melalui tes swab PCR. Ini baru reaktif atau positif di pemeriksaan rapid,'' ujarnya.
Elda juga mengatakan sampel swab dari pasien sudah dikirim untuk diperiksa di laboratorium di Pekanbaru. ''Semoga hasilnya negatif,'' katanya. (adv Diskominfo Inhu)