RIAU24.COM -  Seorang pasien telah dirawat di sebuah rumah sakit di luar Paris lebih dari sebulan sebelum para ahli kesehatan telah mengkonfirmasi bahwa kasus coronavirus kemungkinan merupakan salah satu infeksi pertama Prancis.

Para dokter dari Groupe Hospitalier Paris Seine di Saint-Denis mengungkapkan pada akhir pekan bahwa seorang penjual ikan berusia 42 tahun, yang dirawat di rumah sakit pada 27 Desember, mungkin menderita coronavirus. Dia batuk darah dan mengeluh sakit kepala serta demam. Dia kemudian dibawa ke unit perawatan intensif, di mana dia dirawat karena pneumonia.

Pasien akhirnya pulih pada 29 Desember dan dilepaskan minggu sebelum infeksi COVID-19 pertama dikonfirmasi di Prancis. Jika dikonfirmasi, penemuan itu menunjukkan virus itu menyebar ke seluruh dunia jauh lebih dulu sebelum pejabat disadarkan akan penyakit menular itu.

"COVID-19 sebenarnya sudah menyebar di Prancis pada akhir Desember 2019, sebulan sebelum kasus pertama resmi di negara itu," menurut sebuah pernyataan dari tim medis rumah sakit.

Kasus koronavirus resmi pertama di Prancis dikonfirmasi pada 24 Januari pada dua orang yang baru-baru ini bepergian ke kota Wuhan di Cina, tempat virus itu ditemukan akhir tahun lalu.

Organisasi Kesehatan Dunia pada Selasa mengatakan penemuan kasus sebelumnya "tidak mengejutkan" dan mendorong negara-negara di seluruh dunia untuk menyelidiki kasus mencurigakan sebelumnya. "Ini memberikan gambaran yang sama sekali baru tentang segala hal," juru bicara WHO Christian Lindmeier mengatakan pada briefing di Jenewa, merujuk pada laporan Perancis.

"Temuan ini membantu untuk lebih memahami potensi sirkulasi virus COVID-19."

 

 

 

R24/DEV