Said Didu Mangkir Lagi dari Panggilan Penyidik, Muannas Alaidid : Mau Bikin Drama Penzaliman Aparat
RIAU24.COM - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, M Said Didu kembali mangkir atas panggilan penyidik Bareskrim Polri. Seperti sebelumnya, Said berkilah tidak dapat hadir karena Jakarta masih menerapkan PSBB. Bahkan kali ini, Said Didu meminta agar penyidik melakukan pemeriksaan di rumahnya saja.
Menyikapi sikap Said Didu tersebut, Ketua Umum Cyber Indonesia Muannas Alaidid menilai, kondisi itu bertentangan dengan koar-koar yang menyatakan Said Didu didukung ratusan advokat ditambah publik dan tokoh masyarakat.
“Buat apa kalo akhirnya ‘ngumpet’ berdiam diri dirumah, tdk mau datang, tdk mau diatur, pakai perintah2 petugas lg,” tulisnya melalui akun Twitter pribadinya, Selasa (12/5/2020) seperti dilansir pojoksatu.id.
Muanas melanjutkan, jangan sampai kelakuan Said itu dinilai publik sebagai manusia merdeka yang tak mau diikat aturan hukum. Sebaliknya, Said malah membuat aturan sendiri seperti kelompok anarko.
“jgn smp org berpikir apa iya manusia merdeka gitu tp kok terkesan persis anarcho sindicalysm yg lepas dr aturan/mau bikin aturan sendiri,” sambungnya.
Kelakuan Said Didu, sambung Muanas, jelas bukan merupakan contoh yang baik. Apalagi, Said melalui akun Twitter pribadinya sempat bercuit akan mematuhi aturan hukum yang berlaku.
“Ironi sbg mantan pejabat tdk jd contoh baik bagi publik sbgmn yg dijanjikan sendiri, katanya bismilah patuh hukum & siap penuhi panggilan,” kata Muanas.
Muanas menduga, kelakuan Said ini seperti sengaja membuat skenario agar dirinya dijemput paksa oleh penyidik. Tujuannya, agar bisa dibangun opini publik bahwa kasus yang menjeratnya adalah pendzaliman oleh penguasa.
“Semoga jangan sampai, bener ada skenario lain tdk hadirnya krn sengaja biar dijemput paksa, krn tau tdk dpt membuktikan tuduhan & malu bila smp minta maap, masa org percaya bikin ‘drama’ pendzoliman oleh penguasa model begitu ?
“Kt doakan aja penegak hk diberi kemudahan. Trims,” pungkasnya.***