Menu

Aktivis 98 di Riau Bicara Gerakan Mahasiswa Dulu dan Sekarang

Alwira 12 May 2020, 17:24
Aktivis 98 di Riau Bicara Gerakan Mahasiswa Dulu dan Sekarang
Aktivis 98 di Riau Bicara Gerakan Mahasiswa Dulu dan Sekarang

RIAU24.COM -  Tanggal 12 Mei ini menjadi salah satu peristiwa penting bagi pergerakan mahasiswa di Indonesia. Pasalnya tahun 1998 yang lalu aksi mahasiswa di Jakarta menuntut perbaikan kepemimpinan harus dibayar dengan darah.

Setidaknya ada empat mahasiswa yang gugur di Jakarta dalam gelombang aksi reformasi tersebut.

zxc1

Bagaimana dengan pergerakan mahasiswa saat itu di Riau dan gambaran pergerakan mahasiswa saat ini? Berikut wawancara singkat Riau24.com dengan salah seorang aktivis '98 di Riau, Erdiansyah MH yang sempat menjabat Sekretaris Jenderal BEM Universitas Lancang Kuning. Dan saat ini merupakan dosen hukum pidana di Universitas Riau.

Kesan apa yang paling berbekas bagi Anda saat awal reformasi '98 di Riau?

"Dulu gerakan mahasiswa selalu bersama antara elemen-elemen yang ada di setiap kampus di Riau. Juga kita bersama Sekolah-sekolah Tinggi. Kekompakan itu menjadi energi bagi kami saat itu"

zxc2

Di mana titik kumpul aksi mahasiswa Ria saat itu?

"Jalan Gajah Mada selalu menjadi tempat aksi gabungan kawan-kawan mahasiswa dari semua peguruan tinggi. Kita juga mendapat dukungan dari masyarakat"

Apa kepentingan masyarakat juga memberikan dukungan saat itu?


"Jelas kehidupan masyarakat saat itu juga sangat susah. Kehidupan ekonomi masyarakat kita sulit"

Bagaimana Anda melihat perbedaan gerakan mahasiswa saat ini dengan zaman awal reformasi dulu?

"Kalau kita bicara tentang gerakan mahasiswa, kita bandingkan antara yang dulu dengan yang sekarang, itu sangat-sangat berbeda. situasi saat kita yang tahu. Kenapa saya katakan sangat berbeda, karena saya menilai saat ini sudah mulai rapuh"

Rapuh maksud Anda seperti apa?

"Artinya sudah hilang kepercayaan dari bagian mahasiswa itu sendiri, juga dari masyarakat yang melihat kadangkala gerakan mahasiswa tersebut sudah diboncengi, tidak lagi murni. Berbeda dengan gerakan-gerakan sebelumnya"

Apa Anda melihat semua gerakan memang diboncengi? Tidak ada lagi yang murni sama sekali?

"Bukan berarti juga semua gerakan mahasiswa itu saat ini diboncengi. Ada mungkin yang murni, tapi tak seberapa. Mungkin bagian dari mahasiswa itu sendir tidak semuanya tahu kalau mereka diboncengi"

Bisa Anda bandingkan dengan gerakan reformasi '98?

"Nah kalau kita kembali ke momen '98, kita melihat memang murni, karena kondisi saat itu negara kita dalam berbagai krisis, krisis ekomomi krisis kepercayaan dan lainnya. Kalau kita lihat sekarang dengan '98, sebenarnya keadaan kepemimpinan negara tidak jauh berbeda, tapi ini tidak ada kontrol dari mahasiswa"

Apakah tidak menonjolnya gerakan mahasiswa saat ini pengaruh dari sistem kuliah yang diterapkan kampus dan juga mahalnya biaya kuliah?

"Mahasiswa saat ini vakum, diam. Biaya kuliah dan sistem studi tidak ada pengaruhnya. Rata-rata sebenarnya anak organisasi itu tepat waktu selesaikan kuliahnya. Meski memang ada satu dua orang yang terlena di organisasi kemahasiswaannya"

Bagaimana Anda melihat adanya berberapa kelompok BEM saat ini?

"Dengan adanya kelompok-kelompok BEM saat ini, menunjukkan mahasiswa sudah mulai berpolitik. Dan kekuatan-kekuatan mahasiswa yang cari panggung dan ingin menunjukkan jati dirinya masing-masing"

Kalau gerakan mahasiswa di BEM Perguruan Tinggi, bagaimana Anda melihatnya dalam memandang masalah yang ada di Riau?

"Sekarang gerakan mahasiswa di Riau tidak kompak. Unri sendiri-sendiri, UIR sendiri-sendiri, Unilak sendiri-sendiri. Artinya kan tak kompak. Kalau '98 itu gabung kita antara Unri, UIN, Unilak kita duduk bersama saat ada persoalan di Riau ini harus diselesaikan"

Harusnya kedepan?

"Harus menjadi kontrol sosial kita, ini harus kita lihat dan harus kita ingatkan. Sekarang ini gerak masing-masing, tidak pernah kita lihat bergabung besar-besaran juga melibatkan Sekolah Tinggi. Dulu kita merangkul semua. Artinya semua bergabung disitu, gerakannya kuat.