Pemerintah Tak Turunkan Harga BBM, Faisal Basri Merasa Heran: Rakyat Menanggung Beban
RIAU24.COM - Hingga kini, harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesua tak kunjung turun. Ekonom Faisal Basri menilai, penurunan harga BBM bisa sedikit melonggarkan tekanan ekonomi masyarakat di tengah wabah Covid-19.
"Boro-boro rakyat dapat, malah rakyat yang menanggung beban dengan memberikan sedekah kepada Pertamina," kata Faisal dilansir dari Tempo.co, Kamis, 14 Mei 2020.
Dia menambahkan, padahal produk setara Pertamax Turbo di Malaysia bisa dijual dengan harga lebih murah, sekitar Rp 4.600 per liter. Di Indonesia, harga Pertamax Turbo mencapai Rp 9.850 per liter.
Faisal sendiri merasa heran melihat pemerintah yang justru membiarkan Pertamina menjual produk dengan harga yang luar biasa tinggi.
Untuk Ke depannya, dia melihat masyarakat khususnya para pengemudi ojek dan taksi, bisa mendapat stimulasi besar jika harga BBM bisa dipangkas turun.
"Jadi sudah lah, kalau tidak bisa bantu rakyat jangan bikin susah rakyat. Berikan lah-hak rakyat yang paling mendasar," tutur Faisal.
Sementara itu, Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan jika pemerintah masih belum menurunkan harga BBM lantaran berbagai pertimbangan. Salah satunya adalah kondisi harga minyak mentah yang belakangan ini masih berfluktuasi.
"Pemerintah masih menjaga harga tetap karena harga minyak dunia dan kurs masih tidak stabil serta dapat turun," kata Arifin saat rapat bersama Komisi VII DPR, Senin, 4 Mei 2020 lalu.
Dia mengatakan masih memantau kondisi anjloknya harga minyak saat ini. Biasanya, harga minyak mentah kerap anjlok setiap ada krisis, namun dalam tiga bulan kondisi bisa kembali normal.