Pemkab Bengkalis Buat Dua Website Terkait Covid-19, Diduga Ingin Ambil Keuntungan Pribadi Sehingga Tak Libatkan Wartawan
Diutarakan Alfis, dengan dibuatnya dua website dengan fungsi yang sama saja dengan membuang anggaran penangan Covid. Dimana kondisi pandemi saat ini seharusnya yang dilakukan pemerintah agar menghemat anggaran.
Sedangkan, untuk pembuatan satu website saja biasanya bisa memakan anggaran sekitaran sepuluh sampai dua puluh juta rupiah.
"Sementara dibuat dua website namun fungsinya sama tentu buang buang anggaran. Ini yang namanya mubazir, kalau butuhnya satu kita buat satu, tidak perlu sampai dua seperti ini," ungkapnya lagi.
Ketua PWI Bengkalis juga meminta tim gugus tugas penanganan covid-19 di Bengkalis harus selalu update data perkembangan Corona Bengkalis. Sehingga masyarakat yang melihat data tidak lagi bingung.
"Jangan sampai website yang sudah dibuat ini hanya sebatas sebagai pajangan saja. Dan kami dari awak media yang bisa disalahkan masyarakat yang membacanya," ungkap Alfis lagi.
Selain masalah website yang dinilai Mubazir, Ketua PWI juga menyayangkan sikap dari tim gugus percepatan penanganan Covid 19 Bengkalis yang terkesan enggan melibatkan media masa dalam sosialisasi pelaksaanan PSBB di Bengkalis.