Tanoto Foundation Vidcon Bersama Kemendikbud RI, Bahas Persiapkan New Normal Pendidikan
RIAU24.COM - SIAK- Menghadapi new normal pendidikan, para pemangku kepentingan dari 21 kabupaten/kota mitra Tanoto Foundation dan Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud menggelar diskusi via zoom sinergi pusat dan daerah untuk peningkatan kualitas pendidikan dasar.
Diskusi tersebut juga membagikan pengalaman praktik baik dari daerah dalam penyelenggaraan pembelajaran jarak jauh (PJJ).
zxc1
Bupati Siak Alfedri menyampaikan melalui online metting bersama ini, dapat mengetahui arah kebijakan dan target Kementrian Pendidikan, serta menjaga dan meningkatkan kwalitas pembelajaran dalam menghadapi kondisi"new normal".
"Baru saja kita mengikuti online metting bersama pemangku kepentingan mitra program PINTAR Tanoto Foundation. Pertemuan itu juga dihadiri CEOnya, dan Dirjen GTK Kemendikbud RI juga di hadiri para Bupati. Tentu banyak inovasi-inovasi pendidikan yang dikembangkan Pemda sebagai mitra Tanoto yang bisa menjadi referensi kita dalam menerapkan pendidikan di masa new normal nanti," kata Alfedri usai acara di Ruang Bandar Siak lantai II Kantor Bupati.
zxc2
"Kita harapkan setelah ditetapkan new normal pendidikan oleh pemerintah, aktifitas sekolah kembali seperti semula. Namun tidak longar, harus pakai masker, jaga jarak dan tidak sering berkumpul. Saya juga minta pemberlakuan new normal pendidikan. Ada inovasi baru yang bisa digunakan bagi para pelajar serta peningkatan kualitas guru, kepala sekolah dan pengawas melalui program PINTAR yang sudah berjalan," ungkapnya.
Pada kesempatan itu Alfedri juga menghimbau kepada guru dan orang tua agar anak gemar membaca buku, mengulang pelajaran. Ia juga tertarik dari paparan yang di sampaikan sejumlah narasumber yang menginspirasi. Seperti inovasi di buat Pemkab Kendal dimusim pendemi. adanya aplikasi e pengawas, peningkatan kapasitas internet dan rapat antar guru melalui Virtual.
Ia juga menyampaikan beberapa waktu lalu Siak juga telah meluncurkan channel Yotube"Disdikbud Siak Bedelau" kerjasama Tanoto Foundation diharapkan melalui channel ini dapat membantu anak-anak sekolah belajar di rumah.
Menurut Dirjen GTK Kemendikbud RI Iwan Syahril pada new normal yang terpenting prioritasnya adalah keamanan, kesehatan, dan keselamatan. Kalau daerahnya aman, tapi sekolah tidak aman, maka sekolah dilarang melaksanakan pembelajaran yang mengumpulkan massa. Begitu juga kalau komunitas sekolah menyampaikan tidak aman, maka tidak perlu dibuka.
Yang juga penting, jangan sampai penggunaan teknologi dalam pembelajaran jarak jauh, hanya memindahkan tatap muka ceramah di kelas. Siswa harus difasilitasi untuk aktif belajar bukan berpusat pada guru.
Sekarang tidak ada tuntutan yang kuat siswa harus ikut ujian. Ini menjadi kesempatan bagi guru dan kepala sekolah untuk membuat inovasi-inovasi hal-hal yang relevan untuk kebutuhan belajar siswanya. Itulah prinsip merdeka belajar yang didorong penerapannya dalam pembelajaran.
Kemendikbud saat ini juga tengah mengembangkan super aplikasi pendidikan yang dapat membantu siswa belajar lebih baik. Aplikasi ini jauh lebih canggih dan semudah penggunaannya seperti aplikasi gojek atau tokopedia.
“Dengan adanya pandemi ini, kita ingin mempercepat untuk mengakselerasi pemanfaatan aplikasi tersebut. Semoga bisa lebih cepat dari yang direncanakan,” tutup Iwan.
Pada pertemuan online itu, tampak hadir Sekretaris Dinas Pendidikan kabupaten Siak Mahadar, Kepala Bapeda Siak Wan Yunus, Kabag Humas dan Protokol Siak Wan Saiful Efendi. Sementara itu melalui layar tampak hadir Chief Executive Officer (CEO) Tanoto Foundation Jean Satrijo Tanudjojo, Dirjen GTK Kemdikbud RI Iwan Syahril, 20 bupati/Kota mitra kerja Tanoto Foundation se Indonesia. (Adv)