Presiden Pierre Nkurunziza Meninggal Karena Serangan Jantung, Hal Buruk Ini yang Ditakutkan Terjadi di Burundi
RIAU24.COM - Pemerintah Burundi mengatakan, Presiden Pierre Nkurunziza, 55 tahun meninggal karena serangan jantung. Dalam sebuah pernyataan yang diposting di Twitter pada hari Selasa, pemerintah mengumumkan kematian sang presiden "dengan kesedihan yang besar bagi rakyat Burundi dan masyarakat internasional".
Menurut pernyataan itu, Nkurunziza telah menghadiri pertandingan bola voli pada Sabtu sore dan dibawa ke rumah sakit malam itu setelah jatuh sakit.
Meskipun ia tampak pulih pada hari Minggu dan berbicara kepada orang-orang di sekitarnya, kondisinya tiba-tiba memburuk pada Senin pagi. Dia kemudian menderita serangan jantung dan meskipun upaya resusitasi segera, dokter tidak dapat menghidupkannya kembali.
Nkurunziza meninggal di sebuah rumah sakit di Karuzi, Burundi timur. Pemerintah mengatakan akan ada masa berkabung nasional selama tujuh hari mulai Selasa dan bendera akan dikibarkan setengah tiang.
Malcolm Webb dari Al Jazeera, yang melaporkan dari ibukota Kenya, Nairobi, mengatakan penyebab kematian pemerintah telah ditanggapi dengan skeptis di antara beberapa warga Myanmar di media sosial dan di tempat lain.
"Sekitar 10 hari yang lalu, Denise Nkurunziza, ibu negara Burundi, terbang ke Nairobi mencari perawatan medis karena suatu alasan yang secara resmi tidak diungkapkan tetapi banyak pers lokal di sini melaporkan bahwa dia menderita COVID-19," katanya.