Bikin Miris, Kisah Para Nelayan Indonesia yang Tubuhnya Dilempar ke Laut Akhirnya Picu Kemarahan Internasional
Sebagai gantinya, jenazah putranya dikembalikan kepadanya. Mereka diberitahu bahwa dia telah meninggal karena gagal ginjal dan radang paru-paru. Sebelum meninggalkan desanya, dia telah memposting foto dirinya di media sosial, dengan bangga menarik sebuah koper, dengan tulisan: "Saya akan pergi untuk mengukir masa depan yang lebih baik."
Efendi akhirnya dimakamkan di dekat rumah keluarga di pedesaan Sumatra. "Kami berharap kematian saudara lelaki kami membantu mengungkap perbudakan di kapal-kapal penangkap ikan asing. Kami berharap ini akan diselidiki sepenuhnya," kata saudara lelakinya Rohman.
Kelompok-kelompok hak asasi migran menyerukan kepada pemerintah untuk berbuat lebih banyak untuk melindungi warganya dari menjadi "budak".
Pemerintah Indonesia mengatakan bahwa Long Xing 269 yang selamat - tidak ada yang menerima gaji penuh - adalah bagian dari kelompok yang terdiri dari 49 nelayan, mulai dari 19 hingga 24, yang telah dipaksa bekerja dalam kondisi buruk di setidaknya empat kapal penangkap ikan yang dimiliki oleh perusahaan Cina yang sama, Dalian Ocean fishing Co Ltd. Mereka menolak untuk menanggapi tuduhan ketika dihubungi oleh BBC, mengatakan akan mengeluarkan pernyataan di situs webnya. Tidak ada tanggapan yang dirilis.
Kedua negara menjanjikan jawaban keluarga. Jakarta menggambarkan perlakuan pelaut sebagai "tidak manusiawi", sementara kedutaan Cina di Jakarta menggambarkannya sebagai "insiden yang tidak menguntungkan".
Dikatakan bahwa mereka sekarang sedang melakukan "penyelidikan komprehensif" dalam kemitraan dengan Indonesia. Di Indonesia, tiga pria telah ditangkap sebagai bagian dari investigasi terhadap perusahaan-perusahaan rekrutmen yang mempekerjakan pria-pria muda tersebut. Mereka bisa menghadapi 15 tahun penjara jika terbukti bersalah berdasarkan hukum perdagangan manusia.