Ternyata 22 Orang TKI Yang Terdampar Di Teluk Rhu Rupat Utara Dibohongi Tekong Speed Boad
RIAU24.COM - BENGKALIS - Kepala Desa Teluk Rhu, Kecamatan Rupat Utara, Kabupaten Bengkalis Mansur menceritakan bahwa peristiwa terdamparnya 22 orang TKI illegal atau Pekerja Migran Indonesia (PMI) berawal dirinya mendapat informasi dari warga masyarakat setempat.
"Sebanyak 22 Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Malaysia itu terdampar di Desa Teluk Rhu, Dusun Tanjung Jaya, RT02, Kecamatan Rupat Utara. Peristiwa itu diketahui oleh warga sekitar, Sabtu 13 Juni 2020 Subuh dini hari tadi,"cerita Mansur saat dihubungi lewat via soluler nya.
"Saya dapat informasi dari warga saya ada orang pulang dari malaysia dibuang di daerah RT 02. Saya langsung lapor ke Polsek Rupat Utara, dan bersama sama melihat warga yang terdampar tersebut,"ungkap Mansur lagi.
Diutarakan Mansur, dari keterangan penumpang bahwa, mereka terdampar karena di tinggalkan oleh Nakhoda (tekong red,) speed Boad yang mengakut para TKI tersebut.
"22 TKI itu, kini sudah kita amankan dan bawa ke gedung pertemuan kantor desa Teluk Rhu menunggu proses selanjutnya dari pihak berwajib,"ujar Mansur.
Selain didamparkan oleh tekongnya, lanjut Mansur. Para penumpang yang menggunakan spead boat dari Malaysia itu merupakan tujuan ke Dumai.
"Pengakuan penumpang kepada kita, mereka membayar tambang tujuannya sampai dumai, namun diturunkan disini (Teluk Rhu red). Alasan tekongnya kepada penumpang sudah sampai di Dumai,"cerita Mansur lagi.
Mansur menambahkan, dari puluhan TKI tersebut, di antaranya 10 laki laki dewasa 10 perempuan dewasa dan dua orang anak anak,"Mereka ada yang mengaku berasal dari Daerah Kerinci, Aceh, Medan serta ada juga dari Jawa," terangnya.
Kapolres Bengkalis AKBP Hendra Gunawan mengutarakan bahwa, para PMI tersebut berangkat dari Sungai Pleek Malaysia berjumlah 22 orang dengan menggunakan speedboat fiber.
"Dua puluh dua orang ini diantaranya, 17 orang laki laki, 3 orang perempuan dan 2 orang masih anak anak. Dan saat ini mereka masih berada dilokasi dimana ditemukan,"ungkap Kapolres, Sabtu.
Dalam hal ini, ungkap Kapolres, langkah yang telah dilakukan adalah, kesemua PMI dibawa ke Polsek Rupat Utara, untuk di ambil keterangan. Disamping itu, juga dilakukan pengecekan suhu oleh pihak puskesmas.
"Kita juga sudah berkoordinasi dengan satagas covid untuk mempersiapkan tenaga medis untuk melakukan pengecekan kesehatan ke 22 orang ini. Dan mempersiapkan, Kapal untuk berangkat menuju Rupat Utara," ungkapnya.
Sedangkan, untuk rencana tindak lanjut, 22 PMI ini akan dilakukan rapid test dengan membawa tenaga medis ke Rupat Utara serta merintahkan para penyidik untuk melakukan pemeriksaan secara mendalam.